Lihat ke Halaman Asli

Meiza Tommy Yusufa

Mahasiswa Universitas Diponegoro

Meminimalisir Limbah Rumah Tangga, Manfaatkan Minyak Jelantah Menjadi Produk yang Ekonomis

Diperbarui: 10 Februari 2022   21:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Tangan dari Minyak Jelantah

Semarang (10/02/2022) - Limbah rumah tangga memiliki dampak yang buruk bagi lingkungan. Banyak orang tidak menyadari besarnya pengaruh limbah rumah tangga terhadap kehidupan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Menyalurkan limbah rumah tangga ke alam bebas tanpa melalui proses pengolahan, akan membawa dampak buruk yang berkepanjangan bagi keberlangsungan hidup ekosistem. Salah satu limbah rumah tangga yang banyak ditemui yaitu minyak jelantah. Banyak masyarakat membuang limbah tersebut sembarangan ke aliran air permukiman. Hal itu disebabkan masyarakat beranggapan bahwa minyak jelantah yang sudah dipakai beberapa kali tidak aman untuk dipakai kembali karena berbahaya bagi Kesehatan. Hal itu memang benar, namun alangkah baiknya kita bisa memanfaatkan limbah tersebut menjadi produk yang bermanfaat dan ekonomis.

Maka dari itu, mahasiswa KKN TIM I Universitas Diponegoro 2021/2022,  Meiza Tommy Yusufa dibawah bimbingan oleh Ibu Reny Wiyatasari S.S., M.Hum pada kegiatan KKN ini mengadakan pelatihan pemanfaatan minyak jelantah menjadi sabun cuci tangan Bersama ibu-ibu PKK RW 02, Kelurahan Bendan Ngisor. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin (24/01/2022) di Balai RW 02, Kelurahan Bendan Ngisor. Pelatihan ini juga didukung dengan pembuatan leaflet terkait cara pembuatan sabun cuci tangan dari minyak jelantah sebagai panduan tertulis.

Pembuatan Sabun Cuci Tangan dari Minyak Jelantah Bersama Ibu-ibu PKK RW 02

Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Kelurahan Bendan Ngisor khususnya RW 02 tersadar akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dengan memperhatikan keberadaan limbah rumah tangga salah satunya yaitu minyak jelantah dan dapat mengubahnya menjadi produk yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis dengan mempraktekkannya di rumah masing-masing.

Penulis : Meiza Tommy Yusufa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline