Lihat ke Halaman Asli

Nilai Menjadi Bagian yang Penting Untuk Anak

Diperbarui: 20 Juni 2015   03:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Penialaian untuk anak usia dini adalah hal yang berharga untuk mereka. Meskipun dalam lembaga PAUD yang tercantum dalam format penilaian bukanlah sebuah angka, melainkan sebuah kata-kata pujian untuk anak jika anak mendapatkan penilaian yang bagus. Jika anak dipuji, anak akan merasa senang dan makin bersemangat dalam melakukan pembelajaran. Dalam memberikan evaluasi kepada anak usia dini, tidak memerlukan ujian tulis dimana banyak kalimat-kalimat pertanyaan disitu. Menulis dan membaca saja belum bisa, malah diberi soal yang sepadan sama anak Sekolah Dasar. Hehee.. untuk itu, bukan penilaian di akhir saja yang menjadi pertimbangan untuk mengevaluasi anak. Melainkan segala aspek kegiatan anak yang dinilai, mulai dari kebiasaannya, usahanya dalam mengerjakan sebuah kegiatan, sampai hasil dari kegiatan itu.

Evaluasi untuk anak sangat diperlukan. Agar guru sekaligus orangtua mampu mengetahui pembelajaran apa yang harus diberikan kepada anak dengan tepat yang sesuai dengan kebutuhan dan hal yang diinginkannya. Selain itu evaluasi di sini juga berguna untuk membenahi acuan-acuan pembelajaran yang sudah using atau sudah kurang memberikan perkembangan untuk pendidikan anak usia dini tersebut. Selain ada anak yang dievaluasi, guru yang mengevaluasipun harus mampu mengetahui apa saja yang perlu dievaluasi, tidak menilai secara subyektif, melainkan secara obyektif. Karena dalam pendidikan anak usia dini tidak boleh ada perbedaan antara status sosial, ras, warna kulit, agama, ataupun keluarga sendiri. Misalnya saja seorang guru pendidikan anak usia dini mempunyai keponakan yang ternyata belajar di lembaga paud tersebut. Karena merasa masih punya darah, maka guru tersebut memberikan nilai baik kepada keponakan tersebut. Atau guru menyukai seorang anak karena dia cantik atau ceria, sehingga anak tersebut diberikan nilai baik untuk sang guru. Hal itu dangat tidak diperbolehkan.

Selain anak dinilai pada kegiatan di sekolah, anak juga bisa dinilai di rumah oleh guru. Guru dapat melakukan kunjungan ke rumah anak didik, guru dapat mengamati kebiasaan anak, apakah sama atau tidak antara kebiasaan anak di sekolah dan kebiasaan anak di rumah. Guru juga dapat bekerja sama bersama orangtua ketika mengawasi anak dan membimbing anak. Jika orangtua mendapatkan kendala, orangtua bisa berkonsultasi kepada guru agar kendala tersebut dapat diselesaikan. Dalam menilai anak pun perlu memperhatikan kata-kata yang lebih halus agar anak tidak merasa tersakiti jika mendapatkan penilaian yang kurang memuaskan. Meskipun anak belum dapat membaca dan menulis, jika anak mendapatkan rapor, pasti anak akan bertanya kepada orangtuanya apa yang diperoleh oleh anak tersebut.

Evaluasi disini bukan untuk menilai seberapa pintar anak tersebut, tapi sebarapa besar usaha anak tersebut dalam mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Sehingga penilaian tidak hanya terpaku pada hasil akhir saja, melainkan juga pada proses pembelajaran anak tersebut. Karena setiap anak mempunyai kecerdasan yang berbeda, kemampuan dan potensi yang berbeda dengan yang lainnya. Anak usia dini tersebut bersifat unik dan mereka mampu mengembangkan segala potensi yang dimiliknya dengan pembelajaran yang tepat. Yang terpenting dalam penilaian ini adalah untuk mengetahui apakah anak tersebut benar-benar membutuhkan dan menyukai kegiatan-kegiatan sebelumnya atau tidak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline