Lihat ke Halaman Asli

Meivita SastrivaZulkifli

Guru di SMKS Hikmah Yapis Kota Jayapura

Pendidikan Guru Penggerak, Aksi Nyata Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

Diperbarui: 23 Maret 2024   14:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi Meivita

Tujuan Pembelajaran Khusus CGP adalah : CGP mempraktekan rangkuman supervisi akademik dalam pembelajaran dengan menggunakan pradigma berpikir Coaching dan melakukan refleksi terhadap supervisi akademik tersebut.

Setelah saya mempelajari Modul 2.3 saya lebih memahami yang di maksud dengan Coaching adalah : Hubungan kemitraan dengan klien, dalam suatu percakapan yang kreatif, dan memicu pemikiran untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional kilen. Coaching dalam dunia Pendidikan adalah menjadi salah satu proses "Menuntun" belajar murid untuk mencapai kodratnya dan sebagai seorang "Pamong/Fasilitator", Guru dapat memberikan "Arahan/Tuntunan" melalui Pertanyaan pertanyaan reflektif dan efektif agar kekuatan kodrat/ Potensi diri murid bisa tersirat dari dirinya.

Sebelum kita melakukan kegiatan Coaching , Kita hendaknya memiliki Paradigma berpikir Coaching, yaitu : 

  • Fokus pada Coachee/rekan yang akan dikembangkan
  • Bersikap terbuka dan ingin tahu
  • memiliki kesadaran diri yang kuat
  • Mampu melihat Peluang baru dan masa depan.

Selain Paradigma, Kita sebagai Coach harus menggunakan Prinsip Coaching, Yaitu :

  • Kemitraan : Ditandai adanya tujuan percakapan yang telah disepakati dan idealnya tujuan datang dari Coachee. Dan Hubungan Mitra antara Coach dan Coachee adalah setara dengan maksud tidak perbedaan maka akan mewujudkan hubungan keterbukaan tidak membuat yang di coachee memilki perasaan cemas atau takut ( Seperti yang dirasakan Supervisi akademik yang dulu)
  • Percakapan Kreatif : Dengan menggunakan langkah langkah Percakapan 2 arah  dengan tujuan  menggali, memetakan situasi dari diri coahee untuk menghasilkan pemikiran atau ide/gagasan baru dari diri coachee.
  • Memaksimalkan Potensi : Percakapan 2 arah yang baik harus di tutup dengan menghasilkan rencana tindakan dan kesimpulan untuk memaksimal potensi diri dari Coachee.

Dan yang terpenting dari kegiatan Coahing adalah Kompetensi Inti Coaching. Dalam kegiatan Observasi kelas atau supervisi Akademik yang di lakukan ada 3 tahapan, yaitu Pra Observasi ( Perencanaan ), Observasi ( Proses/Pelaksanaan ) dan Pasca Observasi ( Tindak Lanjut). Kompetensi Inti Coaching yaitu : 

1. Kehadiran Penuh/ Presence : Disana lah Coach di latih agar bisa fokus untuk bersikap terbuka, sabar dan memiliki ingin tahu lebih banyak apa yang akan di lakukan oleh coachee

2. Mendengarkan Aktif : Coach harus fokus mendengarkan dan memahami keseluruhan makna apa yang di katakan coachee baik yang tidak terucapkan dan berusaha tidak berasumsi atau menghakimi Coachee.

3. Mengajukan Pertanyaan Berbobot : dari ke 3 hal Kompetensi Inti Coaching,Bagi saya,  hal ini yang Utama karena dengan memberikan pertanyaan berbobot Coach dapat mendorong Coachee untuk berpikir kritis untuk menemukan kekuatan diri/Potensi diri hingga menggali ide/gagasan untuk memecahkan permasalahannya.

Sebagai Coach kita menuntun Coachee kita dengan percakapan yang menggunakan Alur TIRTA : Tujuan, Identifikasi Masalah, Rencana aksi dan TAnggung jawab. Tujuan dimana Coach harus paham apa tujuan yang hendak di capai dari coachee. Indentifikasi adalah proses mendengarkan dengan RASA ( Receive, Appreciate, Summarize, Ask) agar coach mampu menggali semua hal pada diri Coachee, Rencana aksi dimana Coach mengarahkan Coachee untuk memilih dan mengambil hasil pemikiran selama kegiatan Coaching dan yang terakhir TAnggung jawab merupakan Komitmen Coachee dalam membuat dan menjalankan Rencana aksi sebagai proses perbaikan dengan penuh tanggung jawab.

dan pada Aksi nyata yang saya lakukan (Bisa di lihat pada video praktik baik di PMM dengan link : https://guru.kemendikbud.go.id/bukti-karya/video/598650 (buka dengan akun belajar.id) Saya lebih memahami bahwa kegiatan Coaching untuk supervisi Akademik/ Observasi kelas yang dilakukan dahulu harus berubah atau diperbaiki demi  kemajuan dunia pendidikan berdasarkan perubahan jaman dan alam, perasaan cemas atau takut untuk di supervisi karena sepertinya mencari kekurangan yang di miliki seorang guru, Tapi berubah menjadi Antusias dan Optimis karena supervisi akademik adalah hal positif dari kegiatan pendidikan yang bertujuan untuk menggali, potensi /kekuatan yang dimiliki untuk memperbaiki dan menghasilkan rencana aksi menyelesaikan pemasalahan yang dihadapi guru tersebut menjadi lebih Percaya Diri dan memaksimalkan segala upaya yang di milikinya. 

Kesimpulan dari Pembelajaran ini saya berharap ke depannya, Penerapan Supervisi Akdemik/ Observasi kelas di dunia pendidikan atau khususnya di lingkungan Sekolah menjadi lebih baik, dapat Mewujudkan seorang pendidik yang Percaya Diri karena mampu mengembangkan kompetensi dan  menggali potensi diri guru secara Maksimal untuk  memberikan proses pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada murid. Seperti yang saya ambil kutipan dari Bapak Mentri Pendidikan "Besok, di manapun Anda berada, Lakukan perubahan kecil di kelas anda" _ Nadiem Makarim_

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline