Lihat ke Halaman Asli

maria meivita sutanto

seorang mahasiswi

Laur atau Nyale

Diperbarui: 15 Maret 2021   23:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Hallo, perkenalkan nama saya Maria Meivita Sutanto biasanya dipanggil Meivita, saya adalah Mahasiswa Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti yang beruntung mendapatkan beasiswa dari Kementrian Pendiidkan dan Kebudayaan dalam program “Beasiswa Unggulan”. Dikesempatan kali ini saya akan bercerita mengenai salah satu makanan favorit masayarat kepulauan Kei.

Laur merupakan salah satu makanan favorit masyarakat kepulauan Kei. Karena keunikannya yang hanya ada setahun sekali dan bentuknya yang seperti cacing. Laur ini hanya ada di beberapa daerah di Indonesia salah satunya ada terdapat di Lombok namun di Lombok disebutnya dengan Nyale.

Laur atau Nyale ini memiliki cerita sejarah, yaitu pada dahulu kala ada seorang putri  yang sangat bijaksana dan banyak orang yang menyukainya sehingga ia memutuskan bahwa ia akan memberikan dirinya kepada semua orang dengan cara ia menjatuhkan dirinya kelaut dan pada saat itu juga munculah cacing yang berwarna–warni. 

Nah, dari situ muncunlah kepercayaan masyarakat bahawa cacing itu merupakan jelmaan putri tersebut. Dan fakta menarik tentang Laur atau Nyale ini akan muncul hanya saat malam hari dan saat menjelang pagi hari dan hanya muncul setahun sekali, rentan waktunya pada bulan Februari ke bulan Maret. Masyarakat sangat bersemangat saat menangkap Laur tau Nyale dan mereka akan berbondong-bondong membawa saringan dan senter serta wadah untuk menaruh Laura tau Nyale tersebut, sehingga laut akan sangat ramai saat malam itu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline