Lihat ke Halaman Asli

Surat untuk Menteri Perhubungan: Beranikah Pak Menteri membatalkan penghapusan subsidi kereta ekonomi?

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14195290051935483327

Pak Ignasius yang rajin bekerja,

Selamat Hari Natal, semoga berkah Natal memberikan semangat kerja baru di tahun mendatang!

Tak terasa, dua bulan sudah sejak Bapak dilantik menjadi Menteri Perhubungan untuk melengkapi jajaran kabinet kerja Jokowi. Pasti bangga ya Pak bisa bergabung dengan pasukan yang ingin mendobrak sistem bobrok yang selama ini tidak berpihak pada rakyat.

Ceritanya saya mengirim surat ini bukan karena ikutan tren lho, Pak.  Tak ada maksud untuk bersok akrab ria dengan Pak Ignasius pakai acara surat-suratan. Saya cuma mau mengadukan nasib rakyat kecil….iya rakyat kecil yang kehidupannya sedang Bapak perjuangkan lewat kabinet. Benar kan ya?

Bapak tahu sendiri kan, masyarakat miskin itu sehari-harinya hanya dilihat sebagai kumpulan data statistik yang keberadaannya sangat penting untuk proyek-proyek MDGs (Millenium Development Goals), proyek bantuan untuk penghapusan kemiskinan, dan terutama saat kampanye partai.

Di pemerintahan yang sebelum-sebelumnya, kebijakan yang dibuat tidak pernah  memperhitungkan dampaknya pada rakyat kecil. Mungkin karena keberadaan mereka memang dijaga oleh pemerintah agar tetap lestari ya Pak. Nanti pemerintah jadi susah kalau gagal dapat bantuan dari negara lain karena sudah tidak ada masyarakat yang miskin.

Tapi sampai hari ini saya yakin kabinet Jokowi  berbeda dengan kabinet-kabinet sebelumnya. Walau belum terasa buktinya jika kabinet  Jokowi tidak hanya diisi oleh orang-orang yang mumpuni tapi juga punya keberpihakan. Keberpihakan pada nasib rakyat kecil tentunya.

Dari judul surat di atas, pasti Pak Ignasius sudah dapat menebak maksud saya mengirim surat ini.

Pada 30 September 2014, PT KAI  mengumumkan kebijakan  menghapus subsidi KA Ekonomi jarak jauh & menengah (seterusnya saya tulis kereta eko).  Kebijakan ini akan diberlakukan per 1 Januari 2015. Alasannya karena Kementerian Perhubungan menghentikan pemberian subsidi (PSO/ Public  Service Obligation) kepada KAI untuk jenis kereta tersebut.

[caption id="attachment_386020" align="aligncenter" width="640" caption="Spanduk penghapusan subsidi KA Ekonomi jarak jauh"][/caption]

Membaca berita tersebut saya langsung teringat ojek langganan keluarga saya, Pak Rohen. Saat lebaran yang lalu, Ia mengungkapkan rasa senangnya karena kali ini bisa mudik beserta istri dan anaknya. Biasanya Ia sekeluarga mudik naik motor. “Wah naik kereta sekarang enak ya, murah.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline