Temanggung- Buah salak menjadi komoditas yang melimpah dan bisa dengan mudah ditemui di Dusun Pondoh, Desa Rejosari, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung. Hal itu lantaran sebagian besar warga di wilayah tersebut adalah petani salak, khususnya salak pondoh.
Tidak hanya enak, buah ini juga mengandung nutrisi penting untuk kesehatan. Salak mengandung nutrisi yang terdiri dari zat besi, vitamin C, kalsium, karbohidrat, fosfor, protein, hingga lemak baik. Jika dikonsumsi, tentu bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Banyaknya buah berkulit keras itu terkadang membuat harga jual di pasaran menurun drastis, terutama saat musim panen raya. Yakni pada kisaran Rp. 5000 per kilogram.
Tujuan dilakukannya pengolahan hasil produk ini dikarenakan sifat produk pertanian yang mudah rusak dan lebih cepat mengalami penurunan muu, sehingga dapat memengaruhi harga jual di pasaran menjadi rendah. Maka untuk mengatasi hal tersebut, dilakukanlah penerapan teknologi pengolahan hasil peranian. T
eknologi pengolahan hasil pertanian secara lebih lanjut juga dimanfaatkan untuk mengurangi kerusakan serta memperkaya gizi dan juga untuk merubah sifat bahan pangan sehingga sesuai dengan selera konsumen.
Kondisi tersebut yang kemudian membuat Mahasiswi KKN Tematik Undip yakni Meitta Maddhawati (21) ini untuk berinovasi demi meningkatkan harga jual salak. Mahasiswi ini kemudan membuat Produk olahan salak berupa kripik salak yang harga jualnya mencapai Rp. 90.000 per kilogram kripik salak.
Hal ini tentunya menjadi peluang usaha yang besar bagi siapapun yang ingin mengembangkan inovasi ini dikarenakan meningkatkan nilai jual yang sangat tinggi.
Keripik salak merupakan salah satu produk olahan makanan ringan yang menggunakan buah salak sebagai bahan dasar utama dan tanpa ada penambahan bahan papun dalam proses produksinya kecuali mungkin minyak goreng sebagai bahan untuk menggorengnya.