Lihat ke Halaman Asli

Meita Eryanti

TERVERIFIKASI

Penjual buku di IG @bukumee

Cerita tentang Takjil

Diperbarui: 18 Mei 2018   14:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

travel.kompas.com

Satu hal yang membuat meriah bulan Ramadan adalah takjil.

Setahuku, takjil adalah makanan pembuka saat berbuka puasa. Appetizer, kalau kata orang Inggris. Namun adakah yang tahu bahwa takjil itu bukan berarti makanan? Takjil atau ta'jil berasal dari bahasa Arab yang artinya bersegera. Dari artikel ini, kita tahu bahwa takjil bermakna jangan menunda berbuka. Karena di Arab orang-orang suka berbuka dengan kurma, maka kurma disebut makanan untuk takjil, atau makanan untuk menyegerakan berbuka.

Oke, deh. Jadi, ayo kita mencari makanan untuk menyegerakan berbuka puasa!

Tapi ini masih siang, please. Jadi, dengarkan dulu ceritaku.

Jadi gini, tadi pagi-pagi, saat aku sedang duduk-duduk setelah selesai mengepel lantai di teras rumah, tetangga depan rumahku datang. Sebut saja namanya Mpok Leha, dia merasa kesepian karena teman-teman mengobrolnya belum ada yang keluar rumah. Mpok Leha lalu menghampiriku. Kami mengobrol kesana kemari sampai pada cerita bahwa dia mau berjualan kolak.

"Orang lain juga pada jualan kolak kali yah?" tanyanya.

"Bisa jadi," jawabku. "Warung nasi uduk yang di depan minimarket aja udah ganti stiker. Tulisannya 'sedia es buah, kolak, dan bermacam-macam takjil lainnya'."

"Ni pinggir jalan bakalan rame orang jualan kali, yah?" kata Mpok Leha lagi.

"Kayaknya sih," jawabku lagi.

"Ntar deh, gue liat-liat dulu," kata Mpok Leha. "Gimana nanti kondisinya. Bisa gak gue ikutan jualan juga."

Aku hanya mengangguk-angguk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline