Pada tulisan sebelumnya, kita sudah membahas apa itu penyakit autoimun dan kemungkinan-kemungkinan bagaimana penyakit itu bisa muncul. Ketika kita berobat ke dokter, dokter akan memberikan serangkaian terapi supaya kita bisa sembuh atau minimal kita bisa beraktivitas.
Selain kita memasrahkan nasib penyakit pada terapi dokter, kita juga perlu menjaga kondisi tubuh kita sendiri supaya penyembuhannya efektif. Bagaimana caranya?
Dalam buku Boost Your Immune System yang ditulis oleh Patrick Holford dan Jennifer Meek, ada 6 hal yang perlu dilakukan individu untuk menjaga tubuhnya supaya penyakit autoimun tidak bertambah parah dan membaik.
Menghindari alergi makanan
Salah satu kemungkinan mengapa kita terkena penyakit autoimun adalah karena sebenarnya kita alergi suatu makanan namun kita tetap mengkonsumsinya sehingga terjadi 'cross-react' pada sistem imun tubuh. Alergi makanan tidak harus dimanivestasikan dengan gatal-gatal. Bila kita makan sesuatu kemudian tubuh memproduksi senyawa-senyawa untuk 'melawan' makanan tersebut.
Menghindari makanan yang tidak bisa ditoleransi oleh tubuh dapat mengurangi 'kebrutalan' sistem imun tubuh.
Menjaga kadar homocysteine
Homocysteine adalah asam amino yang diproduksi oleh tubuh. Normal-normal saja jika di dalam tubuh kita terdapat homocysteine. Pada penderita penyakit autoimun kadar homocysteinenya sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena homocysteine yang tinggi menyebabkan kesalahan dalam proses methylation.
Proses methylation memainkan peran penting dalam menjaga fungsi sel dalam sistem imun. Kesalahan dalam proses ini dapat menyebabkan sel tersebut yang menjadi autoreaktif sehingga membuat sistem imun tubuh menyerang sel-sel tubuh yang sehat. Cara menjaga kadar homocysteine, dengan mengkonsumsi asam folat, B12, B6, dan B2.
Meningkatkan asupan omega 3
Patrick Holford dan Jennifer Meek mengkaitkan penyakit autoimun dengan alergi makanan karena kebanyakan sel-sel imun berada di jaringan mukosa di usus. Jadi, sangat mungkin bila yang memicu penyakit autoimun adalah makanan. Salah satu yang paling mempengaruhi reaktivitas dari sel imun di usus adalah keseimbangan antara omega 3 dan omega 6. Dengan meningkatkan proporsi omega 3, secara teori kita dapat mengendalikan sistem imun di usus supaya tidak terlalu reaktif.