Lihat ke Halaman Asli

Meita Eryanti

TERVERIFIKASI

Penjual buku di IG @bukumee

Sebentar Lagi Puasa, Perhatikan Makanan Kita!

Diperbarui: 3 Juni 2016   15:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - makanan sehat (Shutterstock)

Minggu depan, kita sudah memasuki bulan Ramadhan, bulan di mana umat muslim di seluruh penjuru dunia diwajibkan (kalau tidak mau dibilang dipaksa) untuk berpuasa. Berpuasa melatih kedisiplinan kita, ketahanan kita, dan mengasah perasaan kita untuk merasakan penderitaan orang-orang yang kekurangan.

Berpuasa tidak hanya melatih kedisiplinan kita terhadap makan dan minum, tetapi juga kedisiplinan personal kita, kedisiplinan dalam menahan kemarahan, kedisiplinan dalam berbuat kebaikan, dan hal-hal tersebut yang mempersiapkan kita menjadi muslim yang lebih baik. Akan menjadi percuma bila kita tidak memperhatikan makanan yang kita makan selama berpuasa dan malah menyebabkan kita menjadi sakit.

Isi dari artikel ini berasal dari kuliah Dr. Saghir Akhtar, seorang apoteker muslim yang tinggal di Inggris, mengenai pola makan selama kita berpuasa.

Tidak perlu makan terlalu banyak ketika berbuka ataupun sahur. Alasannya, makan terlalu banyak bertentangan dengan tujuan berpuasa. Menurut Dr. Akhtar, terlalu banyak makan merupakan cerminan dari diri yang lemah dan tidak disiplin. Padahal, tujuan dari berpuasa adalah supaya kita terlatih untuk disiplin, minimal mengenai makanan. Alasan yang kedua adalah tubuh memiliki mekanisme dalam mengurangi laju metabolisme dan mempertahankan penggunaan lemak tubuh yang efisien. Apalagi, selama berpuasa orang cenderung malas untuk bergerak. Selama berpuasa, makanan yang dikonsumsi sebaiknya tidak jauh berbeda dengan konsumsi makanan biasanya atau harusnya bisa sesederhana mungkin.

Saat sahur, kita dianjurkan untuk makan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks yang dicerna secara lambat oleh sistem pencernaan tubuh (karbohidrat kompleks dicerna selama 8 jam oleh tubuh) sehingga kita tidak mudah merasa lapar di siang hari. Makanan yang mengandung karbohidrat kompleks terdapat dalam gandum dan biji-bijian seperti oat, kacang-kacangan, makanan yang berasal dari tepung gandum dan nasi.

Sebaliknya, saat berbuka kita dianjurkan untuk makan makanan yang dicerna secara cepat oleh tubuh untuk mengembalikan kadar gula darah kita yang turun selama berpuasa. Misalnya makanan yang berasal dari tepung terigu atau bubur. Buah kurma adalah sumber gula, serat, karbohidrat, kalium, dan magnesium yang baik untuk berbuka puasa. Dan makan buah kurma saat berbuka sangat dianjurkan bahkan oleh Nabi Muhammad.

Makanan yang digoreng, makanan pedas, dan makanan yang mengandung terlalu banyak gula bisa menyebabkan masalah kesehatan dan harus banyak dikurangi selama berpuasa. Makanan tersebut dapat menyebabkan masalah di saluran pencernaan dan menimbulkan heart burn (nyeri dada).

Berpuasa menyebabkan kenaikan kadar asam lambung yang menyebabkan rasa seperti terbakar, begah, dan rasa tidak enak di mulut. Hal ini dapat diatasi dengan makan roti gandum, sayur-sayuran, kacang, dan buah-buahan.

Minum air putih dan jus dalam jumlah yang cukup selama berbuka dapat menghindarkan kita dari dehidrasi dan mendetoksifikasi sistem pencernaan. Namun, kita harus banyak mengurangi minuman yang berkafein tinggi seperti teh dan kopi terutama saat sahur. Teh atau kopi dapat meningkatkan urin output yang menyebabkan kita sering buang air kecil atau buang air kecil dalam jumlah yang banyak. Hal ini dapat membuat mineral yang penting dalam tubuh kita ikut terbuang bersama dengan urin yang keluar.

Buah-buahan seperti pisang merupakan sumber mineral yang bagus sehingga baik untuk dikonsumsi selama berpuasa. Hanya saja, pisang dapat menyebabkan konstipasi atau susah buang air besar sehingga konsumsinya pun perlu kita perhatikan dan kita seimbangkan dengan asupan serat yang cukup.

Berpuasa melatih kita berpandangan ke depan. Kita mempersiapkan makanan yang tepat untuk makan sahur sehingga kita tidak merasa lemas saat berpuasa. Kita juga belajar untuk selektif supaya kita tidak memakan sesuatu yang malah menyebabkan kita menjadi sakit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline