Lihat ke Halaman Asli

Meisya Zahida

Perempuan penunggu hujan

Puisi | Pesona Ramadan

Diperbarui: 3 Mei 2020   08:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Angin berkabar tentang riwayat akbar
Dari hitungan rotasi bumi, semesta mengamini
Bagaimana berkah menjadi tujuan utama
Dan dosa-dosa luruh karena fadhilahnya

Engkau Ramadan
'Arsyi bergetar layar bumi terkembang
Suka cita terlampiri, salam bahagia membunuh ego diri
Siapa yang menyambutmu akan lahir menjadi fitri

Di namamu, Ramadan
Aku nukilkan pesan-pesan setara menu masakan
Barangkali hasrat terpuasakan
Setelah racikan rindu kau ajukan pada Tuhan
Dan aku tak akan dahaga karena nikmatmu tiada tara

Dada mulai gemuruh sebab cintamu yang nirmala
Sementara aku kerap menghianati diri
Serta sibuk bertaruh duniawi
Akankah rahasia hanya sebagai tanda tanya
Sementara warta hadirmu dielukan surga

Ya, Ramadan
Biarkan nurani terpesona sembari menghitung alpa
Sampai lupa cara menghapus noda
Aku rela tenggelam asal kita berdampingan

Madura, 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline