Lihat ke Halaman Asli

Meisya Zahida

Perempuan penunggu hujan

Puisi | Kepada Malam

Diperbarui: 18 Maret 2020   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku ingin bertukar cahaya denganmu
Kala bulan sedang sabit
Tapi hujan terlanjur jatuh
Sapu tanganku tak cukup untuk berteduh

Ajari aku bahasamu
Saat angin lebih badai
Segala penjuru menggambar kiamat
Hanya aku yang sekarat

Kepada apa pohon-pohon
sembunyikan rahasia
Hujan atau angin; mencari muka

Sedang tanah menyembul bau amis
Katanya, sisa darah kemarin
Masih segar dimangsa corona pembasmi
Dunia hilang tenaga
Keyakinan menjadi tanda tanya

Bukan untuk siapa-siapa
Sebab malam membungkus luka
Kita masih bersandiwara
Berpura-pura dan berpraduga

Madura, 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline