Lihat ke Halaman Asli

Meisya Syabira Ilmi

Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia

Menumbuhkan Kepercayaan Pasien melalui Sikap Altruisme dalam Praktik Keperawatan

Diperbarui: 28 Desember 2024   09:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Maraknya kasus pelanggaran sikap profesionalisme perawat membuat banyaknya stigma buruk mengenai profesi keperawatan. Hal tersebut kerap membuat beberapa orang merasa bahwa perawat tidak mampu menolong dan menjaga pasien. Padahal altruisme merupakan fondasi utama dalam membangun hubungan antara perawat dengan pasien dan nilai profesionalisme yang harus dimiliki dan diterapkan oleh perawat. Oleh karena itu, penulisan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai sifat altruisme perawat dan membangun hubungan yang lebih kuat dan saling percaya antara perawat dan pasien melalui sikap altruisme sehingga meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

Setiap profesi memiliki standar utama yang disebut nilai-nilai profesionalisme. Nilai-nilai profesional keperawatan adalah prinsip penting dalam keperawatan yang berperan sebagai landasan bagi standar, praktik profesional, dan penilaian dalam profesi tersebut (Poreddi, V. et al., 2021). Nilai profesionalisme keperawatan berperan penting bagi perawat untuk menciptakan kepercayaan dari pasien. American Association of Colleges of Nursing (2008) dalam Berman (2021) mengidentifikasi lima nilai yang penting bagi perawat profesional diantaranya altruisme, otonomi, martabat manusia, integritas, dan keadilan sosial. Perawat dapat dikatakan profesional jika mampu menerapkan nilai tersebut agar pasien merasa aman dan nyaman sehingga terbangun hubungan  terapeutik yang baik. Dalam konteks hubungan antara perawat dengan pasien, altruisme memiliki peran penting dalam membangun dan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap perawat.

Melalui sikap altruisme, ketika seorang perawat memberikan perhatian yang tulus dan bersedia membantu pasien tanpa pamrih, pasien akan merasa dihargai. Altruisme merupakan perhatian terhadap kesejahteraan orang lain, yang dalam praktik profesional keperawatan tercermin melalui kepedulian perawat terhadap pasien dan rekan kerja (Berman, 2021). Selain itu, perilaku altruisme dapat diartikan sebagai kemampuan individu untuk mempertimbangkan perasaan orang lain dan membantunya. Hal ini disengaja dan bermanfaat bagi orang lain dengan mendahulukan kebutuhan orang lain di atas kepentingan pribadi (Suhardi, et al., 2024). Hal tersebut mampu menciptakan rasa aman dan nyaman kepada perawat yang menjadi dasar kepercayaan pasien (Mahmuddin, et al.,2022). Selain itu, altruisme juga menciptakan interaksi yang hangat dan penuh perhatian, yang membuat pasien lebih mudah terbuka dan merasa terhubung dengan perawat. Hubungan yang baik ini mendorong pasien untuk lebih percaya pada tindakan yang dilakukan perawat.

Kurangnya perkembangan sifat altruisme atau motivasi dalam perilaku para perawat dapat menyebabkan munculnya perilaku yang kurang peduli terhadap pasien. Akibatnya, kebutuhan pasien tidak segera ditangani, dan perawat dapat bersikap kasar dan galak, yang menyebabkan kebutuhan pasien tidak terpenuhi dan dapat mempengaruhi citra perawat dan rumah sakit (Siahaan, 2023). Altruisme berkembang dalam diri seorang perawat karena adanya nilai-nilai luhur yang tertanam serta komitmen untuk menjunjung tinggi kode etik keperawatan. Hal ini mendorong perawat menjalankan profesinya dengan nilai-nilai kemanusiaan yang mendalam dan dedikasi yang tulus. Dengan semangat tersebut, perawat berupaya menjalankan tugas secara profesional demi meningkatkan citra profesi perawat di mata masyarakat. Sikap altruistik dapat menciptakan pengalaman pelayanan kesehatan yang positif bagi pasien, yang kemudian memperkuat rasa percaya terhadap kemampuan perawat. Perawat yang altruistik cenderung responsif terhadap kebutuhan emosional pasien. Hal ini membantu mengurangi kecemasan pasien dan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap perawat. 

Jadi, altruisme bukan sekedar nilai profesional perawat tetapi merupakan elemen strategi yang mampu memperkuat hubungan antara perawat dan pasien. Sikap altruisme yang dimiliki perawat merupakan hal yang membuat pasien percaya pada setiap tindakan yang didapatkannya selama proses asuhan serta memberikan rasa nyaman dan aman selama menjalani proses asuhan. Sikap ini sudah harus ditanamkan dalam diri seorang perawat sedini mungkin. Agar nantinya terbiasa untuk menerapkannya selama praktik klinik. 

Referensi:

Berman, A., Snyder, S. J., & Frandsen, A. G. (2021). Kozier and erb's fundamentals of nursing, concepts, practice, and process (11th ed.). Pearson Education.

Mahmuddin, M., Kusumapradja, R., & Jus'at, I. (2022). Perilaku altruisme perawat rawat inap RS Ananda Bekasi. Jurnal Health Sains, 3(1), 36--48. https://doi.org/10.46799/jhs.v3i1.394 

Poreddi, V., Narayanan, A., Thankachan, A., Joy, B., Awungshi, C., & SaiNikhil Reddy, S. (2021). Professional and ethical values in Nursing practice: An Indian Perspective. Investigacion y Educacion En Enfermeria, 39(2). https://doi.org/10.17533/udea.iee.v39n2e12

Siahaan, V. R. (2023). Gambaran perilaku prososial perawat di rumah sakit siloam balikpapan tahun 2021. Jurnal Darma Agung Husada, 10(2), 1. https://doi.org/10.46930/darmaagunghusada.v10i2.3792 

Suhardi, R. T., Ramayana, W., & Napitupulu, R. P. A. (2024). Perilaku altruisme pada tenaga kesehatan. Jurnal Ilmiah Zona Psikologi, 6(3). https://doi.org/10.37776/jizp.v6i3.1454 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline