Lihat ke Halaman Asli

Meishiana Tirtana

Writing is part of my life.

Ekspektasi Vs Realita Berkuliah di Hubungan Internasional

Diperbarui: 22 Januari 2020   15:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana Belajar HI UPH | dokpri

Tidak sedikit alasan yang dikemukakan siswa sekolah menengah yang memilih program studi (prodi) Hubungan Internasional (HI), karena ingin menjadi diplomat, duta besar, dan berpergian ke luar negeri. Namun apakah prodi HI hanya berbicara seputar ini?

Ketua Prodi HI Universitas Pelita Harapan (UPH), Elyzabeth Bonethe Nasution, S.I.P., M.A., melihat HI sebagai keilmuan yang melatih untuk berpikir komprehensif. Baginya HI merupakan kaca mata -- menjadi alat dalam memandang dunia. Di dalamnya terdapat beragam disiplin ilmu seperti politik, sosial, ekonomi, budaya, dan lainnya.

Di Indonesia sendiri menurut situs BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional -- Perguruan Tinggi), terdapat 65 kampus yang memiliki prodi HI dengan status akreditasi yang masih berlaku (belum kadaluwarsa). UPH menjadi salah satu kampus yang memiliki prodi HI. Salah satu keunikannya, HI UPH mengklaim sebagai satu-satunya HI yang memiliki konsentrasi studi ASEAN dan Kawasan Asia Tenggara. Tentunya HI UPH juga memiliki pilihan konsentrasi lainnya yaitu Perdagangan Internasional, Korporasi dan Keamanan internasional.

Dengan adanya pilihan dan luasnya ilmu HI UPH, apakah HI UPH dapat mengakomodir kebutuhan para mahasiswanya? Berikut beberapa cerita mahasiswa HI UPH seputar ekspektasi dan realitas berkuliah di HI UPH.

Ekspektasi vs Realita

Youth & Peace UPH Salah Satu Kegiatan Tahunan HI UPH, Bertujuan Mengajak Siswa SMA Kenal Isu di Era Ketidakstabilan Global | dokpri

Mahasiswa HI 2018, Amanda Diella mengaku bahwa baginya HI merupakan prodi bergengsi yang menjanjikan peluang karier sebagai duta besar atau diplomat.

"Setelah menjalani kuliah di UPH, selain belajar menjadi seorang diplomat dan belajar memahami isu global, saya menyadari banyak keragaman keilmuan dan skills yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ini menarik untuk saya," cerita Amanda.

Lain halnya bagi Yohanes, HI 2017. Awalnya ia mengaku tidak mengenal konsentrasi ASEAN dan  Kawasan Asia Tenggara, juga tidak berpikir bahwa hal ini menarik baginya. Namun ia menyadari setelah berkuliah bahwa konsentrasi ini sangat unik dengan memuat banyak substansi dan memperkaya wawasan globalnya.

Kemudian Jeanneariel Assah, HI 2018 dan Vanesha Violine, HI 2017 (Ketua HMPS HI 2019-2020) yang mengatakan ekspektasinya semakin diperluas. Keduanya mengira bahwa HI hanya belajar seputar politik luar negeri. Nyatanya HI UPH semakin mempertajam pengetahuan mereka di bidang budaya, sosial, hukum, bahkan bidang perdagangan internasional.  

Pengembangan Soft Skills

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline