Lihat ke Halaman Asli

Meishiana Tirtana

Writing is part of my life.

Cari Solusi Atasi Limbah Baterai, UPH-Viar Lakukan Riset Bersama

Diperbarui: 12 September 2019   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penelitian untuk memanfaatkan Baterai bekas Viar Motor Indonesia untuk atasi limbah lingkunganPenelitian untuk memanfaatkan Baterai bekas Viar Motor Indonesia untuk atasi limbah lingkungan | dokpri

Menjadi institusi pendidikan tidak melulu menjadikan UPH (Universitas Pelita Harapan) hanya fokus pada kualitas akademisnya saja, tapi bagaimana mengambil peran untuk memberi dampak yang lebih luas. Hal ini ditunjukkan melalui kegiatan fakultas  yang berfokus memberi dampak, salah satunya apa yang dilakukan Teknik Elektro UPH yang melakukan riset bersama Viar Motor Indonesia untuk mencari tahu pemanfaatan baterai bekas kendaraan listrik. Jadi fokusnya agar baterai bekas ini tidak menjadi limbah dan membebani lingkungan, melainkan diupayakan untuk dimanfaatkan kembali. 

Dalam riset ini Viar menyediakan baterai Lithiom Ion bekas digunakan skuter listrik Viar Q1 dan Teknik Elektro melakukan penelitian manfaat lain apa yang bisa diambil dari baterai yang sudah tidak maksimal lagi. 

Dilansir dari Kompas.com dan Tempo.com pada artikel 10 September 2019, Ketua program studi Teknik Elektro UPH - Dr. Henri P. Uranus menyatakan bahwa di era berkembangnya kendaraan listrik, baterai bekas pakai akan menjadi satu masalah yang patut dipertimbangkan. 

Henri menyatakan sangat perlu adanya riset dan pengembangan terkait daur ulang baterai ataupun cara pemanfaatan ulah setelah baterai tidak lagi bisa digunakan sebagai sumber daya di kendaraan listrik. Lebih lanjut menurut Henri baterai yang digunakan pada motor listrik ini masih sangat mampu digunakan menjadi lampu PJU atau Penerangan Jalan Umum. Hal ini diakuinya telah ia ketahui melalui uji coba di lab. 

Dr. Henri P. Uranus - Ketua Prodi Teknik Elektro UPH | kompas.com

"Baterai dengan kapasitas jelajah motor listriknya tinggal 50% masih dapat digunakan sebagai lampu jalan selama 1 minggu untuk lampu 10W dan 4 hari untuk lampu 20W," kata Henri. 

Tidak hanya itu, Henri mengungkapkan bahwa baterai di motor ini menggunakan jenis baterai Li-ion dengan kualitas di atas baterai lead acid jenis VRLA yang umumnya dipakai untuk lampu PJU Solar. Dengan pemanfaatan PJU bertenaga surya, daur hidup baterai akan lebih panjang sehingga mampu mengurangi beban lingkungan. Henri juga mengatakan bahwa prototipe hasil penelitian ini akan diapliksikan di lingkungan kampus UPH sebagai contoh.

Dengan melakukan riset bersama UPH ini, menurut Sutjipto -  Direktur Marketing Viar Motor Indonesia menjadi bukti komitmen Viar Motor Indonesia menjawab isu limbah motor listrik, 

Melalui kolaborasi dengan industri, UPH telah menunjukkan komitmennya untuk mencari berperan dalam mencari solusi terhadap permasalahan beban lingkungan, salah satunya pemanfaatan limbah baterai seperti ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline