Lihat ke Halaman Asli

Meira AnggiaPutri

just a teacher

PKM Pelatihan Kimekomi bagi Siswa SMKN 9 Padang

Diperbarui: 21 Oktober 2024   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Pelatihan Kimekomi (dokpri)

Pada tingkat Perguruan Tinggi, civitas akademika baik mahasiswa maupun dosen memiliki beban kinerja dalam Tridharma Perguruan Tinggi, yang meliputi pengajaran, penelitian, dan pengabdian. Oleh sebab itu, maka setiap dosen wajib melakukan kegiatan Tridharma, yang mana salah satunya adalah kegiatan pengabdian.

Dalam pemenuhan kewajiban Tridharma Perguruan Tinggi pada poin pengabdian, dosen dari Universitas Negeri Padang Meira Anggia Putri, S.S., M.Pd. selaku ketua pengabdian, beserta tim pengabdian Dini Faisal M.Ds. dan Nessya Fitriyona, S.Pd., M.Sn. melakukan kegiatan Pengabdian berupa pelatihan kepada siswa-siswa di SMKN 9 Padang.

Meira Anggia Putri, selaku ketua pengabdian mengatakan bahwa kegiatan pengabdian di SMKN 9 Padang dilandaskan karena kebutuhan pengenalan akan seni dan budaya Jepang ke pada siswa. Sesuai Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran Bahasa Jepang di SMK yang tertuang dalam Perdirjen Dikdasmen No.464/D.D5/KR/2018 diketahui bahwa dalam mempelajari bahasa Jepang, siswa juga harus dapat memahami dan menerapkan seni dan budaya Jepang, serta menunjukkan keterampilan yang kreatif serta produktif untuk pengembangan diri siswa.

Oleh sebab itu,  tim pengabdi  merasa perlu untuk memberikan pelatihan untuk menularkan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan judul kegiatan "Pelatihan kerajinan Tangan Kimekomi sebagai Implementasi Seni dan Budaya Jepang bagi Siswa SMKN 9 Padang". Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada bulan September 2024.  

Kimekomi merupakan kesenian Jepang dengan teknik menyelipkan kain pada media dasar. Pada awal kegiatan siswa terlihat belum memahami mengenai Kimekomi tersebut. Untuk dapat menularkan ilmu pengetahuan dengan baik pada kegiatan pengabdian ini maka pelatihan dilaksanakan dengan beberapa tahap, yaitu pemberian materi berupa penjelasan mengenai kimekomi, bahan-bahan dan alat, serta tata cara pembuatan kimekomi, kemudian pemberian demonstrasi pembuatan kimekomi, selanjutnya praktik mandiri terbimbing sesuai materi yang telah disampaikan, dan terakhir evaluasi. Meira Anggia Putri, S.S., M.Pd. mengutarakan bahwa selama kegiatan pengabdian yang dilakukan, siswa memberikan respon yang positif, mereka terlihat bersemangat dan fokus dalam kegiatan pelatihan. Pada akhir kegiatan, tim pengabdi juga mendapatkan hasil yang sangat memuaskan dari produk yang dihasilkan oleh siswa, hampir seluruh siswa dapat membuat kimekomi dengan baik. Dari pretest postest yang dilakukan juga diketahui tersapat peningkatan pemahaman yang signifikan terhadap kesenian kimekomi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline