Lihat ke Halaman Asli

Meimanputra Mendrofa

Mahasiswa institut seni Indonesia Yogyakarta

"Kilas Balik Kreativitas Mahasiswa Seni: Dari Ide Menjadi Gerak"

Diperbarui: 16 Januari 2025   14:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Penari pria dan wanita dalam karya tari berjudul Hasrat (Sumber: err_zii) 

               Menyongsong hari raya natal dan menyambut tahun baru sepertinya menjadi tantangan bagi para mahasiswa seni yang sedang mempersiapkan banyaknya kebutuhan ujian akhir semester. Mahasiswa Seni tentunya dituntut untuk mampu menguasai setiap bidang seni yang dipilih sebagai jurusannya. Kemampuan mereka dalam bidang seni diuji melalui kreatifitasnya dalam membuat, menciptakan, dan menghasilkan karya-karya yang tidak hanya memiliki nilai estetika tapi bermakna. Sesuai dengan pengalaman penulis, dalam semua bidang yang ada dikampus seni umumnya mahasiswa yang lebih memiliki tantangan dalam persiapan tugas atau ujiannya didominasi mahasiswa di bidang seni pertunjukan. 

             Bagaimana tidak, dari pengalaman penulis dalam persiapan ujian tidak hanya mempersiapkan diri saja. Namun, persiapan produksi pentas, proses latihan, perancangan tata busana dan rias, terlebih lagi dengan persiapan dan keutuhan karya yang akan ditampilkan harus benar-benar siap dan disetujui oleh dosen pengampu mata kuliah. Umumnya, sebelum mempertunjukan karyanya, mahasiswa terlebih dahulu akan melalui tahapan presentasi dihadapan dosennya untuk mendapatkan kelayakan dan saran tambahan untuk mempertimbangkan kebutuhan penampilan karya. 

Foto: Bentuk gerak dalam koreografi duet berjudul "Hasrat" (sumber: err_zii)

           Jurusan pendidikan seni pertunjukan memiliki visi misi dalam menghasilkan tenaga pendidik seni yang tidak hanya menguasai satu bidang seni pertunjukan namun 3 bidang sekalipun seperti tari, musik dan juga drama. hal tersebut supaya tenaga pendidik atau guru seni budaya di Indonesia benar-benar ahli dan mampu dalam mengajari dan mendidik peserta didik  dalam mata pelajaran seni budaya. Salah satu mata kuliah dalam jurusan pendidikan seni pertunjukan ini yaitu Koreografi , sebagai cabang pengembangan dalam bidang seni tari yang diajarkan kepada mahasiswa PSP agar mampu menguasai indikator-indikator dalam menyusun dan membuat suatu koreografi dalam seni tari. 

            Bentuk pembelajaran koreografi yang diajarkan yaitu jenis koreografi tunggal dan koreografi duet, mempelajari tentang dasar-dasar pengembangan gerak bagi seorang koreografer seperti motif hubungan sebab - akibat suatu gerak, motif gerak, dan aspek-aspek pengembangan gerak dalam tari. 

Foto: Salah satu bentuk motif gerak berhadapan dalam  koreografi duet (Sumber: err_zii)

           Sebagai seorang penari, bentuk koreografi duet tentunya dirancang dan diciptakan oleh dua orang koreografer yang menyatukan kedua ide dari masing-masing menjadi satu gerak tari yang utuh. Untuk merancang dan menyusun gerak dalam koreografi duet ini tentunya harus didasarkan pada konsep yang dibawakan, hubungan sebab-akibat, serta keterkaitan gerak dengan iringan musik. Meiman dan Yusria merupakan koreografer sekaligus penari dalam karya ini mengatakan bahwa mereka membawakan konsep tentang kehidupan percintaan atau asmara manusia, yang dibagi dalam 3 segement diantaranya segement pertama (menunjukan karakter pria dan wanita) kedua (menunjukan pertemuan dan kisah cinta yang romantis) dan ketiga (puncak konflik). 

           Tentunya, perancangan konsep dan membuat karya ini berpijak pada jenis tari kontemporer yang menghubungkan dua unsur jenis tari tradisional dan tari modern. Dengan perpaduan jenis tari tersebut, kemudahan dalam mencari motif gerak sangat cukup terbantu dan memunculkan ide-ide yang begitu menarik. Setiap gerakan yang dihasilkan sangat bermakna seakan menunjukan energi dan maksud dari makna disetiap segment yang dikonsepkan oleh para koreografer. Tentu saja, keberhasilan mereka dalam merancang, membuat, dan mepresentasikan dan menunjukan karya mereka diatas panggung pertunjukan, menjadikan pengalaman dan bekal mahasiswa pendidikan seni pertunjukan ini untuk mejadi pendidik dan seniman yang terus berorientasi pada pengembangan dalam dunia seni.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline