Pidato Presiden Jokowi di sidang bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia 2019 merupakan salah satu pidato terbaiknya dan tergolong cukup persuasif. Terdapat elemen-elemen dalam pidato tersebut yang berusaha untuk mendorong seluruh masyarakat, baik pemerintah maupun pelaku usaha untuk mau berpikir dan mengambil tindakan serta mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi secara global. Pidato Presiden Jokowi ini mengajak masyarakat untuk berinovasi dan mampu bersaing dengan negara-negara lain serta tidak mudah puas dengan pencapaiannya yang lebih baik dari sebelumnya.
Meski Indonesia telah mengalami beberapa kemajuan baik di bidang ekonomi maupun infrastruktur, kita harus terus mengejar pencapaian yang lebih baik lagi, tidak hanya dari Indonesia di masa lalu, tetapi juga menjadi lebih baik dari negara lainnya. Salah satu kutipan dalam pidato tersebut yang menunjukkan persuasif adalah yang di sampaikan oleh presiden Jokowi "Kita tidak cukup hanya lebih baik dari sebelumnya, tetapi kita harus lebih baik dari lainnya." Kutipan ini juga menunjukkan bahwa pentingnya peningkatan diri, tidak hanya dari segi individu, tetapi juga sebagai bangsa untuk menjadi yang terbaik di antara bangsa-bangsa lain.
Presiden Jokowi dalam pidatonya tidak hanya mengidentifikasi masalah yang ada di Indonesia, tetapi juga memberikan solusi yang bisa diambil oleh Indonesia untuk menghadapi tantangan global. Salah satunya adalah dengan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di lingkup global. Jokowi menekankan pentingnya pengembangan talenta-talenta masyarakat terlebih anak muda yang memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi dan memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri masa depan.
Pidato ini dapat dikatakan cukup persuasif karena tidak hanya menyampaikan himbauan atau ajakan semata, tetapi juga didukung oleh pernyataan presiden Jokowi yang berisikan fakta-fakta aktual yang relevan dengan situasi global saat ini. Presiden Jokowi memberikan gambaran terkait kondisi globalisasi yang terus mengalami pendalaman dan semakin dipermudah oleh revolusi industri jilid keempat yang telah mempercepat proses digitalisasi di berbagai sektor kehidupan seperti ekonomi, budaya, dan sosial sehingga menciptakan persaingan yang semakin tajam, terjadi perebutan teknologi, investasi, pasar, dan orang-orang bertalenta antar negara. Presiden Jokowi juga mengajak masyarakat untuk bersiap menghadapi era disrupsi, di mana jenis pekerjaan bisa berubah setiap saat, arus komunikasi dan interaksi semakin mudah dan terbuka, namun tidak selalu membawa dampak positif saja. Terdapat beberapa hal yang membawa ancaman dan perlu kita waspadai terutama pada ideologi Pancasila, adab, tradisi dan budaya bangsa Indonesia.
#KomunikasiPersuasif2024
