BEACON - Menurut catatan BPS, sepanjang 2021 masih ada 10.683 desa/kelurahan yang mengalami pencemaran air. Hal ini menunjukkan pemantauan kualitas air di Indonesia masih perlu ditingkatkan.
DKI Jakarta menjadi contoh daerah dengan pencemaran air yang kronis. Menurut penelitian, sebanyak 13 sungai di Jakarta telah mengalami pencemaran dari hulu ke hilir.
Lewat contoh tersebut, kita belajar bahwa peningkatan pemantauan kualitas air di Indonesia ini perlu menjadi perhatian mengingat besarnya ketergantungan manusia terhadap air.
Parameter Kualitas Air
Sebelum menggali lebih jauh inovasi sistem pemantauan, #SobatSTESY perlu memahami terlebih dahulu tentang apa itu kualitas air dan parameternya.
Dikutip dari buku Manajemen Kualitas Air, kualitas air merupakan ukuran seberapa bermutu air dilihat dari karakter kimiawi, biologis, dan fisiknya.
Untuk menentukan mutu tersebut, digunakan parameter-parameter dengan ambang batas tertentu.
Parameter kualitas air diantaranya suhu, pH, konsentrasi oksigen terlarut, tingkat kandungan garam (salinitas), kekeruhan, dan konduktivitas.
Parameter ini kemudian menjadi indikasi kesehatan ekosistem air dan manusia atau disebut kualitas air.
Automatic Water Quality Recorder (AWQR) dalam Pemantauan Kualitas Air