Lihat ke Halaman Asli

Meilinda LestariDamayanti

Twitter : @meilinda_LD

Aku dengan Surat Singkatku

Diperbarui: 29 April 2021   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hai kamu, apa kabar? Kamu yang sekarang sudah berada di pelukan orang lain, semoga kamu bahagia ya. Oh iya sebelum aku melanjutkan tulisan ini aku hanya ingin menyatakan, tinta bebas menari dan menyanyikan rindu. Mungkin hanya aku saja yang malu-malu.

Ketika rangkaian kata yang ku tulis, bayang kenangan itu datang. Saat ini senja tak seperti sedia kala. Bagi ku yang terucap hanya duri rindu. Entah dimana, tidak di antara bulan dan bintang, tidak di celah malamnya rintik hujan, tidak pula di sela-sela sayap bidadari.

Egomu terlalu kuat, untuk sabarku yang perlahan mulai rapuh. Kamu baik sangat baik menurut ku, terima kasih pernah memberi warna dalam hidup ku, terima kasih telah membuat cerita yang begitu indah. Kamu pernah menjadi yang dibanggakan sampai engga bisa aku ceritakan secara singkat. 

Kamu bukan virtual tapi kamu nyata yang tidak bisa ku gapai dengan erat, bisa menggenggam tangan mu saja sudah lebih cukup bagi ku. Sudah ya pergi, hilang dari bayangan ingatan ku, mengikhlaskan saat ini yang harus ku jalani lelah harus bertahan di keadaan yang tak bisa menggenggam sesuatu yang di inginkan. Apa mungkin bisa untuk kembali lagi? yah itu harapan ku kelak semua kembali seperti awal kita bertemu. 

Do'a ku saat ini, mengikhlaskan kamu bahagia bersama pilihan mu, tetap menjadi baik yang pernah aku kenal, tetap menjadi laki-laki hebat, laki-laki pemberani, laki-laki bekerja keras. Sampai bertemu di titik terbaik menurut takdir, 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline