Lihat ke Halaman Asli

Konsep Pemikiran Giddens dalam Teori Strukturasi

Diperbarui: 6 November 2022   02:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anthony Giddens. Sumber Gambar: Publico.pt

Biografi Singkat 

Anthony Giddens lahir pada tanggal 18 Januari 1938 di Edmonton, London Utara. Ia terlahir dari sebuah keluarga yang bekerja sebagai clerk di London Transport. Ia kemudian melanjutkan studinya di Universitas Hull. Ia kemudian melanjutkan studinya di London School of Economics (LSE). Ia baru mulai mengembangkan minat intelektualnya ketika ia bekerja di Leicester University setelah mendapatkan gelar masternya.

Giddens melakukan rekonstruksi dengan jalan kritik terhadap tiga mazhab, yaitu Sosiologi interpretatif, Fungsionalisme dan Strukturalisme. Giddens semakin dikenal oleh khalayak lewat bukunya The Third Way yang menarik minat Gerhard Schroeder, seorang Kanselir Jerman dan Tony Blair yang merupakan Perdana Menteri Inggris. Beberapa karya Giddens lainnya adalah "The Constitution of Society", "The Transformation of Intimacy", "RunAway World", "Modernity and self-identity", La Tercera Via", dan banyak lagi. Karya-karya Giddens dipengaruhi oleh pemikiran Maximilian Weber, Karl Marx, Pierre Bourdieu, dan pemikir sosiologi lainnya.

Latar Belakang Teori Strukturasi

Bagi Giddens, Marx keliru mengenai asimilasi industrialisme dan kapitalisme, yaitu sosialisme yang juga tetap melangengkan hubungan buruh-majikan. Ia percaya bahwa transendensi dari masyarakat kapitalis akan menyebabkan perubahan mendasar dalam kondisi organisasi dan teknis atau persyaratan masyarakat industri. Menurutnya, masyarakat negara sosialis sama-sama mengandalkan massa buruh yang dikendalikan oleh teknokrat dan partai. Tak adanya mekanisme umum dalam sejarah manusia dapat diartikan bahwa tidak ada motor pengerak universal. Sehingga, tidak masuk akal untuk mempriodesasikan masyarakat dalam tahap yang universal.

Selain itu, Giddens juga menentang Parsons yang mengatakan bahwa sistem memiliki kebutuhan (fungsional). Bagi Giddens hanya manusia yang berkebutuhan. Ia menentang teori Fungsionalisme yang menekankan konsekuensi tidak diinginkan dari fenomena sosial.

Giddens justru mengadaptasi konsepsi Weber atas otoritas. Ia melihat ini sebagai celah serius atau ketidakcukupan Marx, yang menekankan kekuatan atas benda dengan mengorbankan kekuasaan atas orang-orang.

Konsep Teori Strukturasi

Terdapat dua pendekatan yang secara kontras bertentangan dalam memandang realitas sosial. Pertama, pendekatan yang terlalu menekankan pada dominasi struktur dan kekuatan sosial, yaitu seperti teori fungsionalisme Parsonian dan strukturalisme yang lebih cenderung ke obyektivisme. Yang kedua adalah pendekatan yang terlalu menekankan pada individu, seperti tradisi hermeneutik yang justru cenderung ke subyektivisme. Namun, Anthony Giddens tidak memilih salah satu dalam menghadapi dua pendekatan yang saling berseberangan secara kontras tersebut. Sebaliknya, Giddens merangkum keduanya lewat teori strukturasi.

Melalui teori strukturasi, Giddens menyatakan bahwa kehidupan sosial adalah lebih dari sekadar tindakan-tindakan individual. Tetapi, kehidupan sosial itu juga tidak semata-mata ditentukan oleh kekuatan-kekuatan sosial. Baginya, human agency dan struktur sosial berhubungan satu sama lain. Tindakan-tindakan yang berulang-ulang atau repetisi dari agen-agen individual tersebut itulah yang mereproduksi struktur tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline