Lihat ke Halaman Asli

Pemikiran Pierre Bourdieu: Komposisi Praktik Sosial (Habitus X Modal) + Ranah = Praktik

Diperbarui: 2 November 2022   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pierre Felix Bourdieu. Sumber Gambar: bloghemia.com 

Biografi Singkat

Pierre Felix Bourdieu lahir di Barn, Denguin, Perancis. Pierre Bourdieu adalah putra seorang tukang pos yang akan menjadi kepala kantor pos. Seorang siswa yang sangat baik, ia diterima di Cole Normale Suprieure de la rue d'Ulm di mana ia memperoleh gelar dalam bidang filsafat.

Dari tahun 1958 hingga 1960 ia melarikan diri dari dinas militer di Aljazair dan mengajar filsafat di Fakultas Sastra di Aljazair. Di sanalah ia memutuskan untuk mengejar karir di bidang sosiologi dan melakukan berbagai karya etnologis.

Pada tahun 1964, Pierre Bourdieu menjadi direktur studi di Ecole des Hautes Etudes en Sciences Sociales. Kemudian Ia mulai dikenal dengan mendirikan jurnal "Actes de la recherche en sciences sociales". Ia Wafat pada tanggal 23 Januari 2002 di Paris, Perancis karena penyakitnya yaitu kanker paru-paru.

Pemikiran Bourdieu

Pemikirannya banyak dipengaruhi oleh berbagai pemikir seperti, Aristoteles, Marx, Durkheim, Weber, Aquinas, Hegel, Picasso, Michel Foucault, dan lainnya.

Karya sosiologis Pierre Bourdieu didominasi oleh analisis mekanisme reproduksi hierarki sosial. Ini menyoroti pentingnya faktor budaya (persistensi perilaku yang diperoleh dalam lingkungan asli) dan faktor simbolis dalam tindakan kehidupan sosial.

Bourdieu memberikan refleksi untuk memahami gejala sosial yang sering tak disadari individu dengan melakukan kebiasaan, atau yang disebut oleh Bourdieu sebagai Habitus.

Ia melahirkan metode struktualisme-konstruktif sebagai komposisi praktik sosial dengan rumus (Habitus X Modal) + Ranah = Praktik. Ia menyintesiskan antara teori yang menekankan struktur dan objektifitas dengan teori yang menekankan peran aktor dan subjektifitas.

Bourdieu berupaya untuk menjembatani subjektivitas dengan objektivitisme, yang keduanya terletak pada konsep habitus dan arena. Secara singkat, hubungan dialektis keduanya adalah Habitus yang berada dalam pikiran, sedangkan arena berada di luar pikiran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline