Terhitung sejak tanggal 15 Maret 2020 dimana dikeluarkannya aturan pemerintah pada bidang Pendidikan, yang menetapkan bahwa pembelajaran harus dilakukan secara daring atau online untuk menekan laju pertumbuhan dan perluasan wabah Covid-19. Namun, sudah 1 tahun lebih 7 bulan terhitung hingga sekarang, dimana semuanya sudah melewati fase-fase penyesuaian betapa sulitnya melakukan pembelajaran secara daring.
Hal ini tentunya banyak disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya :
- Tidak semua murid memiliki fasilitas yang menunjang untuk melakukan pemebelajaran secara daring
-Terbatasnya kuota internet serta aplikasi tiap orang berbeda
-Lokasi rumah yang tidak atau sulit terjangkau oleh jaringan internet
-Tidak semua orangtua atau wali siswa, bahkan guru mengikuti perkembangan teknologi sehingga perlu adanya penyesuaian yang akan memakan waktu
Melihat permasalahan diatas, tentunya pemerintah pun tidak tinggal diam, pemerintah berupaya dengan memberikan berbagai solusi, seperti memberikan kuota internet gratis untuk pembelajaran daring pada seluruh siswa mulai dari Sekolah Dasar hingga Universitas, melakuaknnya pelatihan kepada guru, serta adanya pemberitahuan melalui media massa maupun cetak bagaimana seharusnya peran orangtua atau wali siswa dalam menemani anak belajar dirumah.
Selain masalah diatas, tentunya kita juga harus memperhatikan kelanjutannya dimana penyebab dari pembelajaran daring yang telah berlangsung selama 1 tahun 7 bulan ini tidaklah dapat dianggap sebagai hal sepele, dikarenakan banyak masalah baru yang timbul, sehingga harus cepat mendapat penanganan, diantaranya :
-Dikarenakan media pembelajaran yang kurang menarik, siswa menjadi cepat bosan dan cenderung jenuh
-Kurang adanya komunikasi antara pihak pemerintah,sekolah,guru, dan orangtua atau wali siswa dalam melaksanakan pembelajaran secara daring
-Karakter dan perilaku siswa yang sulit dipantau
-Pembelajaran yang diberikan cenderung berupa tugas-tugas yang harus harus dikerjakan, sehingga tugas siswa menumpuk
-Kurangnya penyerapan materi yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa pun kurang dapat mengikuti pembelajaran dengan baik