Lihat ke Halaman Asli

Project Tauhid Sosial "Peran Tukang Becak Era Modern"

Diperbarui: 5 Juni 2023   17:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto diambil penulis

Bagaimanakah kabar tukang becak di zaman modern ini? Untuk pemenuhan tugas Al-Islam dan Kemuhamadiyahan 1 kami melakukan project tauhid sosial. Kami memilih tema gerakan filantropi, berderma kepada sesama yang membutuhkan. Sebagai sasarannya kami memilih untuk berderma kepada tukang becak di Jl. Dharmahusada. Selain itu kami juga melakukan interview singkat kepada mereka. Tujuan diadakan project tauhid sosial ini adalah agar mahasiswa mampu mewujudkan nilai-nilai Ketuhanan dan kemanusiaan dalam mengembangkan amal shaleh dalam kehidupan sosial. Pada awalnya kami bingung kepada siapa yaa project tauhid sosial ini akan kami lakukan, kemudian saat sedang mencari tempat untuk observasi kami melihat para tukang becak di pangkalan Jl. Dharmahusada. Kami kagum sekaligus bertanya-tanya apa yang membuat mereka mampu bertahan di zaman modern ini.

Kami mulai melakukan observasi pada hari Jumat, 26 Mei 2023. Disitu kelompok kami melihat para tukang becak sedang menunggu penumpang di tengah teriknya matahari Surabaya. Terkadang mereka menunggu di pos kecil di samping becaknya, dan beberapa juga menunggu di atas becaknya sambil panas-panasan. Di hari pertama observasi kami lakukan di siang hari, pada hari kedua kelompok kami mencoba mengamati mereka di pagi hari dan kami melihat mereka sudah berada di pangkalan. Lantas jam berapakah mereka mulai berangkat ke pangkalan?

Selanjutnya kami melakukan interview kepada para tukang becak di Jl. Dharmahusada pada hari Senin, tanggal 30 Mei 2023. Kami melakukan interview pada 2 orang tukang becak yang sedang mangkal, sebelumnya kami sudah meminta izin pada mereka untuk melakukan interview sambil merekamnya dan mereka memperbolehkannya. Ternyata para tukang becak di Jl. Dharmahusada mulai berada di pangkalan pada pukul 06.00 pagi hingga pukul 19.00 malam. Tentu itu bukan waktu yang singkat. Mereka hanya mangkal dan menunggu penumpang di titik tersebut dan tidak berpindah-pindah. Mereka mengatakan hanya mengantar penumpang di sekitar Jl. Dharmahusada saja dan paling jauh hanya sampai Jl. Pacar Keling. Di akhir interview kami bertanya kepada mereka apakah sudah makan atau belum, dan mereka menjawab hanya makan gorengan saja itu sudah cukup mengganjal perut mereka di siang hari. Kemudian kami membagikan nasi kotak, teh dan roti kepada para tukang becak di Jl. Dharmahusada.

Membayangkan mereka harus menunggu penumpang dan kemudian menyusuri panasnya jalanan dengan perut yang belum terisi nasi demi mencari nafkah. Dari matahari terbit hingga langit gelap. Pada zaman ini tukang becak sudah kurang diminati penumpang karena beberapa alasan. Menurut hasil observasi dan interview kelompok kami, alasan tersebut ialah kemajuan teknologi dan modernisasi transportasi, hal tersebut menyebabkan peningkatan penggunaan kendaraan pribadi, seperti mobil dan motor, kendaraan ini dianggap lebih cepat, nyaman, dan efisien dalam perjalanan jarak jauh. 

Selain itu di zaman kemajuan teknologi ini sudah banyak ojek online yang bisa dipesan melalui aplikasi dan siap datang ke depan penumpang tanpa perlu berjalan ke pangkalan. Kedua, yaitu gaya hidup yang semakin sibuk dan terburu-buru membuat banyak orang memilih transportasi yang lebih cepat dan efisien untuk mencapai tujuan mereka. 

Ketiga, tukang becak terbatas dalam jarak tempuhnya, orang-orang lebih memilih kendaraan yang bisa lebih jauh jarak tempuhnya. Terakhir, beberapa orang mungkin menganggap tukang becak sebagai transportasi yang ketinggalan zaman, mereka mungkin lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum yang dianggap lebih modern dan kekinian seperti ojek motor online maupun ojek mobil online.

Namun alasan-alasan di atas tidaklah menjadi penghalang bagi para tukang becak di Jl. Dharmahusada untuk berhenti menjemput rezekinya. Meskipun para tukang becak tersebut menghadapi tantangan di era modern, ada beberapa alasan mengapa mereka masih terus bertahan. Alasan pertama yaitu tukang becak masih menjadi pilihan yang cocok untuk perjalanan daerah-daerah dengan akses jalan yang terbatas atau sempit. 

Alasan kedua yakni tukang becak mudah ditemukan di pangkalan, terutama bagi orang tua yang tidak bisa menggunakan kemajuan teknologi untuk memesan ojek online dan anak-anak yang harus berangkat pagi, mengingat tukang becak sudah berada di pangkalan dari jam 06.00 pagi sehingga anak-anak tidak perlu menunggu, mereka hanya perlu berjalan ke pangkalan dan tukang becak siap mengantar. 

Alasan ketiga yakni bagi sebagian masyarakat dengan keterbatasan ekonomi, tukang becak tetap menjadi alternatif yang terjangkau, tarif tukang becak biasanya lebih rendah dibandingkan dengan transportasi umum lainnya atau taksi. Alasan terakhir adalah, bagi banyak tukang becak ini adalah mata pencaharian mereka yang utama, meskipun penghasilan dari tukang becak mungkin tidak sebesar pekerjaan lainnya, mereka tetap bertahan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Setelah melakukan kegiatan project ini tentu kelompok kami memiliki harapan untuk semua tukang becak, baik di Jl. Dharmahusada maupun yang lainnya. Harapan kelompok kami adalah agar tukang becak dapat terus bertahan dalam era modern ini. Beberapa langkah yang menjadi harapan kami adalah agar pemerintah dapat menyediakan jalur khusus atau area parkir yang aman untuk tukang becak, agar mereka tidak kepanasan dan kehujanan saat menunggu penumpang. Kedua, memperbaiki dan memelihara jalan-jalan yang dapat diakses oleh becak. Terakhir, kami juga berharap untuk bisa meningkatkan kesadaran masyarakat tentang manfaat menggunakan tukang becak dan mengapresiasi keberadaan mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline