Dusun Blondo, Desa Kalisalak
(Magelang, 22 Januari 2022) Adanya taman di suatu wilayah yang sengaja dibuat oleh manusia dalam kegunaanya sebagai penyegar lingkungan agar tampak lebih indah dan nyaman. selain itu dengan adanya taman bisa menjadi penyuplai oksigen dan membantu area sekitar menjadi lebih sejuk. taman sendiri umunya mempunyai arti sebuah area yang mempunyai ruang dalam berbagai kondisi. Kondisi yang dimaksud diantaranya lokasi, ukuran atau luasan, iklim, dan kondisi khusus lainnya seperti tujuan serta fungsi spesifik dari pembangunan taman.
Taman sendiri juga memiliki berbagai jenis-jenis taman, salah satunya adalah taman Toga. Taman TOGA dapat diartikan sebagai taman yang dipenuhi dengan Tanaman Obat Keluarga (TOGA) atau sejenis tanaman obat herbal. TOGA sendiri merupakan tanaman yang bisa di tanam atau dapat dibudidayakan di sekitar rumah dan mempunyai khasiat sebagai obat-obatan herbal tradisional. Seperti yang dilakukan oleh Mahasiswa Kelompok 22 Kuliah Kerja Nyata Mandiri Inisiatif Terprogram Angkatan 13 UIN Walisongo Semarang, yang megusung program kerja dengan membuat taman TOGA yang bertempat di lahan kosong sekitar rumah warga lebih tepatnya di Dusun Blondo, Desa Kalisalak, Kecamatan Salaman, Magelang dan dilaksanakan pada hari Sabtu
Dalam upaya pembuatan taman TOGA Mahasiswa KKN UIN WS kelompok 22 ini, memanfaatkan lahan kosong yang berada disekitar rumah warga, yang sudah diberi izin oleh kepala Dusun Blondo yaitu Bapak Wiranto.
"Untuk Kegiatan Taman TOGA bisa mas dan mbk buat di lahan kosong sekitar rumah warga, warga senang sekali jika ada kegiatan-kegiatan positif seperti itu." Ujar Kepala Dusun Blondo, Bapak Wiranto(20/01/2022).
"Untuk kegiatan pembuatan taman toga ini sendiri adalah untuk memenuhi salah satu program kerja kelompok yaitu peduli terhadap lingkungan yang dimana mengusung tema membuat taman TOGA, mengapa taman TOGA? karena taman TOGA mempunya banyak khasiat dari tanamannya, yaitu dapat dijadikan sebagai obat-obatan herbal tradisional yang mana dalam era pandemi Covid-19 sangat diperlukan, selain untuk obat juga dapat dijadikan sebagai rempah-rempah untuk bahan dapur, maka sangat bermanfaat" Tutur Koordinator KKN kelompok 22, Ariq Ramadhan(20/01/2022)
Kelompok 22 dalam pembuatan Taman TOGA hanya mengambil 6 jenis tanaman untuk memenuhi taman TOGA,yaitu Sirih, Jahe, Kunyit, Kapulaga, Brotowali, dan Matadewa. Yang berkhasiat sebagai obat-obatan herbal tradisional dan bumbu-bumbu dapur yang dapat dimanfaatkan oleh ibu-ibu untuk memasak.
"Disini seringnya pada nanem jahe sama sereh saja rempahnya mbak, selain memang karena disini potensinya dan mata pencarian tanaman ya. tapi kalau untuk taman TOGA nya mas dan mbk KKN manfaat sekali, soalnya gada yg nanem kayak gitu, masih kurang terima kasih ya mbk dan mas" Ujar warga Dusun Blondo,Ibu Tito.
kelompok 22 berharap dengan adanya Taman Toga ini dapat melestarikan dan menjaga Taman Toga karena sangat bermanfaat bagi warga Dusun Blondo dan dapat dilanjutkanu untuk terus menambahkan tanaman-tanamannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H