Lihat ke Halaman Asli

Meilanie Buitenzorgy

Mantan kandidat PhD, University of Sydney, Australia

Derita Lo, Bro Zaky

Diperbarui: 16 Februari 2019   12:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Soal twit "presiden baru" Achmad Zaky yang menghebohkan itu, teman-teman scholar gw ramai-ramai membela Zaky dan mem-bully cebong sebagai "childish". 

 Kali ini, gw gak setuju sama kalian kawan scholars.

Gw mo bahas dulu substansi cuitan Achmad Zaky. Pertama soal "Presiden baru". Bro Zaky, mau lo ngeles kayak apa pun, "presiden baru" itu interpretasi nya ya "Ganti Presiden". Titik. Sebenernya kan elo bisa gunakan istilah "Presiden Terpilih". Tapi karena memang hasrat politik lo adalah "Ganti Presiden", maka lo pilih wording "Presiden Baru". Gitu kan bro. Gasah ngeles lah. 

Apakah salah jika seorang anak bangsa mengungkapkan pilihan politik di depan publik?  Asalkan elu bukan ASN, ya nggak salah. Adalah hak elu untuk tidak netral. Tapi kalau elu adalah pengusaha, basis bisnis lu adalah jualan, di Indonesia dimana Pilpres tinggal 2 bulan lagi, deklarasi pilihan politik adalah tindakan tolol. Harakiri. 

Sama artinya lo memotong pangsa pasar lo minimal 50%, kalau mengacu pada survey elektabilitas Capres. Nha berhubung, konon, yang demen belanja online tuh para cebong -secara para kampr3t khan selalu ngeluh miskin plus ekonomi susah---tinggal lo bayangin aja sendiri seberapa besar pasar yang lenyap cuma gegara cuit "presiden baru" ituh. Kelar kan idup lo. 

Gasah jauh-jauh, liat aja 212 mart. Dimana-mana sepi. Lha wong dari namanya aja sudah jumawa membatasi pasar. Kebanyakan cebong ya alergi mo belanja disana, kalo gak terpaksa. 

Sekarang gw mo bahas respons cebong yang menurut teman-teman scholar gw childish. Kesalahan fatal bro Zaky adalah, memposting data yang salah sebagai basis memposting hasrat politik "Ganti Presiden". 

Sadar gak sih Bro, elo tuh udah merendahkan derajat diri lo sendiri. Walaupun kritik lo bahwa anggaran R&D kita tergolong rendah itu cukup valid, tetapi lo menafikan fakta bahwa Pemerintah saat ini telah berbuat sesuatu, salah satunya dengan cara menaikkan anggaran R&D tersebut hingga 5x lipat dari angka yang lo posting, which is angka anggaran R&D zaman SBY.  

 Posting hoax ala kampr3t akut ini yang bikin cebong marah besar.      

Ditambah lagi dengan poin etika terkait endorsement dari Jokowi atas Bukalapak baru-baru ini. Teman-teman scholar gw berargumen Jokowi meng-endorse Bukalapak sebagai presiden semua golongan, bukan cuma presiden cebong. Jadi sah-sah saja kalau Zaky deklarasi "ganti presiden". Jadi gada masalah dengan etika. 

 Well, gasah lah pake argumen clientelism whatsoever. Kita pakai analogi hubungan antar manusia saja. Semisal temen bapak lo atau senior lo, seseorang yang cukup berpengaruh,  membantu meng-endorse bisnis lo, memuji-muji lo di hadapan publik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline