Lihat ke Halaman Asli

Pancasila Tanpa Agama: Mati!

Diperbarui: 24 Juni 2015   12:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seorang pelaku aparat harus berlaku adil dan jujur serta berpegang teguh kepada agama, Karena pancasila sendiri terkandung dalam setiap ajaran agama. Pancasila akan punya dasar moral yank kokoh, Moral transcendental bukan hanya moral politik yang terlalu mendunia dan cenderung korup. Dalam kondisi dunia yang serba materialistic- ateistik di mana umat manusia sedang menatap masa depan dengan pandangan yang tidak pasti, maka rasanya waktu sudah amat mendesak bagi bangsa kita. Pendekatan yang serba ekonomis matematis tanpa orientasi moral tarhadap pembangunan., akan menghasilakan masyarakat yang serba materialistic, suatu masyarakat yang anti pancasila, xsekalipun mungkin masih tetap secara formal sebagai dasar Negara.

Mungkinkah kita menumbuhkan sikap adildan jujur dalam arti dalam arti yang sebenar- benarnya, bila kita hanya beragama secara lahiriah? Dalam menghayati pancasila dalam fenomena sosiologis dalam masyarakat kita, dengan semakin banyaknya para pejabat mendekati agama dalam menjalankan, maka proses santrinisasi di kalangan birokras memang merupakan suatu kenyataan, fenomena inilah yang sedikit memberi harapan, bahwa suatu tingkat kualitatif dai penghayatan agama akan sama- sma kita rasakan pada waktu mendatang. Maki cepat proses ini makin baik. Di harapkan dengan penghayatan agama secara jujur dan sungguh – sungguh, kelemahan bangsa dalam soal moral akan dapat di obati. Beragama bukanlah sekedar ritual rutin yang tidak berkesan di hati. Beragama adalah berdialog yang terus- menerus dengan sumber kehidupan. Sumber ini tidak dapat di ukur dengan ruang dan waktu.  Dapat kita simpulkan bahwa pancasila haruslah mampu berdialog dengan sumber kehidupan itu, dengan cara yang di ajarkan oleh agama. Temponya sudah sangat mendesak bagi bangsa itu untuk membenahi dirinya dalam soal moral, dalam soal etika. Keterlambatan dalam pembenahan ini hanyalah akan member peluang kepada sakularisme dengan segala akaibatnya yang fatal untuk mencoraki perjalanan jauh bangsa ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline