Tujuan Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum yang bertujuan untuk menumbuhkan minat dan keterampilan anak sejak dini dengan menitikberatkan pada materi penting, pengembangan karakter dan kompetensi siswa. Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Sains dan Teknologi, terdapat 143.265 sekolah yang menggunakan kurikulum mandiri. Jumlah tersebut akan terus bertambah ketika diterapkan kurikulum mandiri di TK, SD, SMP, dan SMA pada tahun ajaran 2022/2023.
Konsep kurikulum mandiri bukanlah hal baru dalam dunia pendidikan internasional. Ada beberapa konsep yang cukup penting dilihat dari sudut pandang kurikulum mandiri. Salah satu diantaranya yakni, konsep kurikulum mandiri digambarkan sebagai pembelajaran mandiri. Konsep ini mengacu pada prinsip yang mendasari penerapan dimana siswa dan guru bekerja sama untuk mencapai pembelajaran terbaik (Hockings et al., 2018). Guru dapat berperan sebagai fasilitator dan evaluator pembelajaran, sedangkan siswa dapat mengoptimalkan pembelajarannya sesuai dengan sumber daya yang tersedia. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran mandiri ini dapat meningkatkan kemampuan berbicara dan motivasi belajar siswa, daya kreativitas siswa, kesiapan dan performa guru, serta prestasi.
Dalam Kajian literatur Kurikulum Merdeka, berikut beberapa tujuan Kurikulum Merdeka :
1. Mengembalikan otoritas sekolah dan pemerintah daerah untuk mengelola sendiri pendidikan yang sesuai dengan kondisi di daerahnya.
Otoritas yang dimaksud meliputi keleluasaan atau fleksibilitas bagi pemerintah daerah atau sekolah dalam merencanakan, membuat, serta mengevaluasi program-program pendidikan di daerahnya. Tentu, harus disesuaikan dengan prinsip Merdeka Belajar yang telah disusun oleh pemerintah pusat. Hal ini bisa dianalogikan dalam proses pembuatan kue, di mana pemerintah pusat hanya menyediakan bahan, sementara pemerintah daerah dan sekolah diberi kebebasan untuk mengolah bahan tersebut sesuai selera dan kebutuhan.
2. Mempercepat pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Bagaimana cara Kurikulum Merdeka Belajar bisa mempercepat tujuan pendidikan nasional? Dengan adanya otoritas pengelolaan pendidikan, diharapkan bisa membentuk kualitas SDM yang unggul dan memiliki daya saing yang tinggi. Hal itu diwujudkan dengan penguatan karakter siswa yang meliputi akhlak mulia serta memiliki tingkat penalaran yang tinggi, baik di bidang literasi dan numerasi.
3. Menyiapkan tantangan global era revolusi 4.0.
Revolusi industri 4.0 merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi bersama hampir di semua aspek kehidupan tak terkecuali pendidikan. Tantangan pendidikan di era 4.0 mencakup perubahan pola pikir, perubahan cara belajar, perubahan cara bertindak sebagai upaya untuk terus berinovasi serta mengembangkan kreativitas di berbagai bidang. Untuk menjawab tantangan ini, dibutuhkan kolaborasi antara semua pihak, baik pemerintah, pendidik, peserta didik, orang tua, dan komunitas. Salah satunya dengan menitikberatkan pada kecakapan literasi digital. Tidak hanya siswa, pendidik juga dituntut untuk mampu meningkatkan kompetensi dan pemahaman literasi serta menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan keilmuannya.
4. Menguatkan pendidikan karakter melalui Profil Pelajar Pancasila.