Minggu lalu, tepatnya pada Jumat 17 Januari, saat aku dalam perjalanan pulang ke rumah, aku mendengar berita di radio tentang panen anggur es.
"Panen Anggur Es di wilayah Remstal berlangsung sukses", penyiar radio SWR memberitakan.
SWR atau Suedwestrundfunk adalah stasiun radio untuk wilayah Jerman Barat-daya atau negara bagian Baden-Wuerttemberg dan sekitarnya.
Meskipun di masa kini hampir semua informasi bisa diakses lewat berbagai jenis aplikasi, tapi mendengar radio masih kulakukan setidaknya untuk meng-update berita-berita regional tanpa perlu membuka ponsel.
Berita di radio ini, mengingatkanku pada tiga hari sebelum berita tersebut diturunkan dimana aku melihat pada bukit-bukit anggur di wilayah Remstal dimana aku tinggal, terlihat kereta-kereta pengangkut buah.
Kereta-kereta gandeng itu dipersiapkan untuk panen anggur es pada tengah malam atau keesokan harinya karena menurut perkiraan cuaca pada malam hari temperatur akan turun dan akan berada di bawah -7 derajat Celsius.
Suhu beku ini telah membuat jalan-jalan dilapisi es. Hal yang merupakan tantangan bagi banyak orang, baik pejalan kaki ataupun pengendara.
Di lain pihak, suhu beku tersebut adalah temperatur yang sangat dinantikan oleh petani anggur es karena pada saat itu, mereka bisa memanen anggur es mereka.