Lihat ke Halaman Asli

Meike Juliana Matthes

Mencintai alam, budaya, dan olahraga. Menghargai perbedaan dan tertarik akan keanekaragaman dunia

Fenomena Embun Es di Musim-musim yang Dingin

Diperbarui: 11 Desember 2024   18:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ladang dan jalan setapak di desa Kernen-Stetten berselimut embun es (dokumentasi pribadi) 

Pagi yang indah. Pagi yang cerah. 

Aku tahu dari sinar mentari berwarna hangat menembusi kisi-kisi tirai jendela di kamar tidurku. Aku menariknya ke atas tampak pemandangan memutih di luar.

Tanaman, rerumputan, dan atap rumah-rumah penduduk terlihat betah tertidur dengan selimut bewarna putih, bukan oleh salju, tapi oleh embun es.

Begitulah pagi itu seperti pada beberapa pagi sebelumnya di bulan Desember ini, aku memulai aktivitas pekerjaanku dengan berjalan melintasi ladang dengan pemandangan putih mempesona.

Ladang dengan bunga-bunga liar tampak memutih (dokumentasi pribadi) 

Padang rumput, daun-daun yang sudah luruh di tanah, bunga-bunga liar kering, semua tertutup embun es. 

Sinar mentari membuat mereka terlihat lebih menakjubkan. Pancaran sinar mentari yang melewati kristal-kristal embun es itu membuat mereka berkilau dan berpendar bagaikan zamrud. Cahaya yang dipantulkan menciptakan warna-warni pelangi.

Kristal-kristal es yang menempel pada tanaman kering (dokumentasi pribadi) 

Jika diperhatikan dari dekat dan saksama, kristal-kristal es itu memiliki pola yang khas. Mereka unik karena memiliki pola yang berbeda satu sama lain.

Embun es adalah hal fenomena alam yang biasa terjadi apalagi di negara-negara yang bermusim dingin, termasuk di Jerman dimana aku tinggal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline