"Lihatlah jauh ke alam, lalu kamu akan memahami segalanya lebih baik."- (Albert Einstein)
Cuaca di akhir pekan kemarin sangatlah indah. Matahari keluar menampakkan sinarnya dan angin sejuk berhembus sepoi-sepoi. Aku dan salah seorang sahabatku beserta kedua anaknya menggunakan kesempatan ini untuk menikmati keindahan yang dipersembahkan musim semi.
Bibit-bibit muncul dari tanah, dari celah bebatuan, di antara semak-semak, di tepi danau dan sisi sungai. Pohon-pohon hutan bertunas hijau muda, sedang pohon buah-buahan yang bunga-bunganya berkuncup di bulan Maret, kini membuka di bulan April. Bumi masih muda seperti baru terlahir kembali.
Kami berjalan-jalan ke kebun kecilku yang terletak di ujung desa, di kaki bukit perkebunan apel dan anggur, berbatasan dengan hutan dan danau kecil, Eichensee.
Meskipun ini sudah merupakan musim semi kesekian kalinya bagi kami, tapi kami tetap tak putus-putusnya mengagumi keelokkannya. Alam menyajikan keindahan dalam warna-warna muda lewat mahkota bunga-bunga: pohon apel, ceri, plum, pir, persik, dan masih banyak lagi.
Kami menghabiskan sepanjang sore di kebun, di tepi danau, bercakap-cakap tentang keindahan musim dan tentang hal-hal berkebun. Kebetulan sahabatku ini tertarik atau mempunyai hobi berkebun juga. Kami berceritera mengenai bunga-bunga, pembuatan rumah kebun untuk menyimpan alat-alat berkebun, cara mengusir hama, dsb.
Kami menghabiskan waktu yang indah di sana sampai pukul 6 sore, saat langit masih terang karena sudah musim semi. Gelap akan datang sekitar pukul 8 malam.