Dilansir dari www.wisevoter.com, Jerman menduduki peringkat ke-1 dalam Education Ranking by Country 2023.
Menurut www.edvoy.com, Jerman berada di peringkat ke-4 dan oleh www.worldpulationreview.com, Jerman menduduki peringkat ke-3 serta masih ada beberapa lembaga survei lainnya yang memberi hasil tidak lebih-kurang dari yang disebutkan sebelumnya.
Sejak seminggu yang lalu, media di Indonesia dibuat ramai dengan pernyataan Maudy Ayunda seorang artis yang menguasai lima bahasa berbeda: Indonesia, Jawa, Inggris, Mandarin, dan Spanyol.
Dia memberi usul mengenai penghapusan metode soal pilihan ganda jika dia menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Saya berpikir, mengapa ya...? Mungkinkah karena dia menamatkan sekolahnya di British School Jakarta kemudian melanjutkan ke St. Hilda's College di Oxford University untuk gelar sarjananya sesudah itu gelar masternya di Stanford University sehingga dia mengambil standar ini. Atau apakah ini berlebihan?
Dalam tulisan ini, saya hanya ingin membagikan pengalaman saya sebagai seorang ibu yang sampai saat ini tinggal di Jerman dengan anak-anak yang mengenyam pendidikan di Jerman karena mereka memang lahir di negara ini.
Pada tahun 2014-2016, saya pernah dipercayakan sebagai Elternvertreter atau perwakilan orang-tua murid. Hal yang membuat saya cukup dekat dengan anak-anak sekolah dan wali kelas karena sering bersama-sama dengan mereka dalam melakukan beberapa aktivitas ekstrakurikuler.
Di sekolah-sekolah Jerman sedikit sekali atau bisa dikatakan hampir tidak pernah saya melihat hasil ujian dengan pertanyaan pilihan ganda misalnya pada saat saya menandatangani hasil ujian anak-anak saya.
Mengapa demikian?
Pilihan Ganda yang dikenal di Jerman lebih ke pilihan ganda kompleks. Ini tidak seperti pilihan ganda seperti yang kenal di Indonesia di mana saya mengenyam pendidikan saya dulu yaitu pilihan ganda dengan memilih satu jawaban yang benar.