Lihat ke Halaman Asli

Meidy Y. Tinangon

Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

Kepergian, Kenangan dan Harapan

Diperbarui: 10 Mei 2022   11:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Kepergian, Kenangan dan Harapan" (Gambar: MYT, 100522)

Tentang kepergian, seperti biasa, kau menyampaikan salam, mengecup mesra kening kekasih hatimu, lalu dia berkata: "Hati-hati di jalan." Engkau pun pergi, meninggalkan seberkas senyum penuh harapan, bergegas melangkahkan kaki, penuh sejuta semangat. Engkau biasanya, pergi untuk sebuah juang jejak kebajikan.

Tapi kepergianmu kini sungguh beda. Tak sempat kau memberikan kecupan, apalagi pesan. Tak ada langkah kaki yang penuh semangat mengejar impian. Engkau sedang berjuang melawan sakit di ragamu, lalu tetiba memejamkan mata, terbaring kaku, tanpa tarikan nafas, apalagi seuntai kata. Engkau pergi meninggalkan kefanaan dunia.

Kenangan. Kini hanya tersisa kenangan. Di situlah engkau bicara. Dalam kenangan terukir sejumlah pesan penuh harapan. Tentang ketulusan cinta, tentang semangat juang, tentang pengabdian, dan tentang kebersamaan. Tentang jejak kebajikan dalam kelemahan insani.

Harapan. Yah, kenangan tentangmu melahirkan harapan. Engkau telah berjuang, mengukir jejak kebajikan, memelihara imanmu. Engkau menaburkan benih harapan tentang suatu negeri di seberang sana yang penuh kedamaian. Di sanalah kita akan berjumpa. Dalam keabadian, dalam kekekalan, tanpa ada kepergian dan perpisahan lagi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline