Lihat ke Halaman Asli

Meidy Y. Tinangon

Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

Kelahiran Sebuah Sajak

Diperbarui: 18 September 2021   06:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aksara-aksara melahirkan sajak" (Dokpri, MYT)

Tak ada yang bisa menghalangi kelahiran sebuah sajak. Meskipun sajak hidup di negeri terjajah. Dan di depan matamu hadir moncong senjata penjajah. Sekalipun perang dunia pecah.

Sajak akan terlahir bersama lesatan peluru. Larik-larik berpencar bersama hamburan bubuk mesiu. Bait-bait meledak bersama dentuman meriam. Diksi-diksi tercipta dalam setiap teriakan menjemput kematian. 

Sajak-sajak akan terlahir, meskipun kedua tanganmu diborgol. Meskipun mulutmu disumbat sebuah pistol. Meskipun tubuhmu luka parah dan darah mengalir. Sajak akan lahir bersama darah yang mengalir.

Tak ada yang bisa menghalangi sajak yang selalu siap terlahir. Bahkan sampai di saat engkau merasakan dunia di detik terakhir. Sebab, dalam rasa sajak-sajak selalu lahir. Tertulis indah di hatimu, meskipun engkau bukan penyair.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline