Lihat ke Halaman Asli

Meidy Y. Tinangon

Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

Sang Putri dan Ozon yang Menderita

Diperbarui: 16 September 2021   07:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sang Putri menjerit. Dari mata indahnya, hujan air mata membasahi bumi. Padahal kala itu mentari kokoh memanasi semesta. 

Sang putri cantik jelita. Lama menjadi pelita. Sinar matanya, kulit lembut dan tutur katanya. Tetapi, pelita itu tinggal cerita. 

Hari ini, hanya air mata menulis berita. Menangisi gangguan pada mata indah. Meratapi kulit yang menderita. Sel kanker menggurita. 

Pangeran turut menderita. Dipeluknya Sang Putri tercinta. Lalu menatap ke langit semesta. Bertanya tentang derita. 

Nampaklah bagi mereka. Ozon yang menderita. Lubang yang menyiksa. Basah dengan air mata.

Lalu seberkas ultraviolet menerobos lubang itu, menggapai mata Sang Pangeran. Pangeran semakin menderita. 

Dicarinya kulkas mewah, hendak mengambil minuman dingin. Dilihatnya pintu kulkas terpampang tulisan: Chloro Fluoro Carbon. CFC. 

Bukankah itu penyebab lubang sang Ozon?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline