Lihat ke Halaman Asli

Meidy Y. Tinangon

Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

Tak Ku Tahu 'kan Hari Esok

Diperbarui: 16 Juni 2021   09:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri, Pantai Bukit Tinggi, Minahasa

Tak kutahu 'kan hari esok.
Apakah senyuman langit masih secerah biru yang mencumbu putih, ataukah mendung yang bermain hujan lalu basah dengan air mata.
Apakah pepohonan masih setia kidungkan hijau semangat, dan angin tanpa warna masih berbisik mesra tentang asa dibalik senja, dan harapan setelah gelombang yang tak bosan menerpa pantai dan dermaga yang tabah.

Tak kutahu 'kan hari esok.
Apakah kerikil jalanan masih mengaku kalah kepada langkahku seperti kemarin, dan telapak kaki masih sanggup menepis keluh, lalu setia mencipta jejak bercampur peluh. Ataukah tak ada lagi jejak tercipta, dan yang ada hanya keluh yang luluh dan terjatuh di atas debu, lalu tubuh berlalu kembali menjadi debu.

Tak kutahu 'kan hari esok.
Apakah kita masih bisa bersama, dalam lemah yang mencoba berbagi senyum dan semangat, sekalipun langit tak tersenyum dan pelukan bumi tak sehangat dulu. Ataukah kita tak lagi bersama, karena di langit sana telah tersedia tempat terindah, yang siap dihuni sang fana, seturut waktu Sang Khalik. Lalu, yang tersisa hanya air mata yang sementara, cinta di dalam hatimu, pusara yang berdebu dan bait-bait puisi ini.

Tak kutahu 'kan hari esok.
Namun ku harus melangkah, entah tegap atau tertatih, sambil tak lupa mengucap maaf untuk segala lemah insan fana, yang hanya mampu memanah buah-buah sederhana, tiada sempurna, dalam lemah dan pelukan semangatmu.

Tak kutahu 'kan hari esok, namun ku harus terus melangkah dalam dekapan doa dan pasrah, sambil memohon belas kasih Sang Pemilik Esok, yang berkuasa mencipta hari esok: untukmu, untukku dan untuk kita, yang tak tahu apa-apa 'kan hari esok.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline