Dua hari raya, tetiba berjumpa
duduk sebangku di deretan angka almanak
disinari mentari yang sama
dinaungi langit yang sama
Dua hari raya, sama-sama berkisah tentang langit
tentang pemujaan kepada Langit di atas langit
tentang kisah yang tinggi melangit
tentang Sang Raya yang melampaui langit
Yang satu bercerita tentang kemenangan,
sebuah pencapaian tertinggi karena Sang Langit
Yang lain bercerita tentang kenaikan,
sebuah kepergian Sang Langit ke atas Langit
Dua hari raya, duduk sebangku di bawah langit yang sama
tetiba merunduk memandang kepada tanah
yang diinjak dua pasang kaki
Tanah yang sabar dan rela diinjak
Dua hari raya adalah juga kisah tentang tanah
Titik rendah di alam nyata, titik kerendahan hati
Tentang kerelaan ucap maaf dan memberi maaf
Tentang ketulusan mengasihi, mencipta damai sejahtera
Dua hari raya
Dua kesadaran
Tentang kuasa Sang Langit
Tentang kerendahan tanah
Tentang Firman Sang Langit
dan
Tentang tanah yang akan kembali menjadi tanah!
Ah kawan,
langit kita bertabur polusi
tanah kita bertabur sampah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H