Aku kembali lagi ke negeri matahari. Lagi-lagi kupilih malam, saat dia lelap redup, tanpa cahaya yang membakar.
Tak usah bangun, tutuplah matamu, pasang telinga dan dengarlah aku. Aku hanya ingin bertanya. Mengapa panas kau curahkan ke bumi? Lalu menghanguskan tubuhku? Mengapa bukan cinta yang kau curahkan?
Sang mentari tidak menjawab, dia menyuruhku pulang. Katanya: "pulanglah ke bumi, lalu tanyakan kepada padi, dari mana dia mampu mengubah cahaya menjadi buah padi, yang kemudian rela terpanggang di bawah mentari, lalu dimasak dan tersaji sebagai nasi di atas mejamu."
"Dan ketahuilah, itu semua adalah cinta tanpa kata, tanpa pamrih. Hanya cahaya cinta yang merindu kesabaran, kerja keras dan keringat."
Aku pun pulang tanpa harus bertemu padi di bumi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H