Bahwa sesungguhnya setiap insan tercipta bebas merdeka. Terlahir bebas terbang di alam bebas. Bebas menari di alam pikir. Bebas merasa di samudera nurani. Bebas berucap menguar diksi. Bebas melangkah mencipta jejak. Bebas hidup menjajah ruang, mengejar sang waktu. Sebuah lakon insan merdeka.
Namun, lakon-lakon insan merdeka dapat menaja kepada kehancuran, ketika lakon bebas tanpa naskah, tanpa alur, tanpa sutradara. Dalam panggung kumpulan lakon dengan judul beragam kutub dan interes. Lakon insan merdeka mencipta konflik, perang, air mata, darah dan nestapa. Dan, kehendak bebas para pelakon hidup membutuh penata lakon.
Hanya aksara dan angka yang menata lakon merdeka, dalam sebuah harmoni pikir dan rasa, senandung dan tarian kehidupan. Yah, hanya aksara dan angka yang berdifusi kepada jiwa dan raga beragam insan. Menuntun kepada keteraturan lakon merdeka. Aksara dan angka yang membentuk kata, kalimat dan kitab. Aksara dan angka yang mengatur belenggu atau pembebasan, dalam sebuah vonis. Lautan manusia mengakuinya sebagai hukum!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H