Lihat ke Halaman Asli

Meidy Y. Tinangon

Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

Ujung Jalan Pengorbanan

Diperbarui: 8 Maret 2021   13:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sampleposts.com 

Jalan sebuah pengorbanan adalah jalan samsara. Ketika kepedihan dan kesakitan tersisa disaat yang berharga menjadi kurban. Ketika jarum jam menangisi detik-detik yang terbuang untuk sebuah penantian. Ketika nada-nada cinta menjadi persembahan untuk sebuah romansa. Ketika koin-koin dan kertas rupiah, buah jerih juangmu, melayang untuk sebuah pemberian tanpa menuntut balas. 

Pengorbanan memang adalah samsara. Kehilangan dan kepedihan saat yang berharga meninggalkanmu.  Namun,  dibalik samsara, 'kan kau temukan sesuatu yang sangat berharga. Tentang sesuatu yang selalu menjadi dambaan. 

Tarikan napas memang menyambung hidup, tapi cobalah jika kau tak rela melepasnya kembali kepada daun yang merindu karbon. Rupiah adalah kekayaan, tetapi dengan apa kau kan membeli beras, lauk dan sayuran, jika rupiahmu tak mau pergi. 

Ujung jalan pengorbanan adalah jalan untuk menemukan cinta dan kehidupan. Benarlah penyair berkata hidup adalah pengorbanan. . Nikmatilah pengorbanan itu, dan tersenyumlah padanya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline