Lihat ke Halaman Asli

Meidy Y. Tinangon

Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

Tentang Langit Biru

Diperbarui: 6 Maret 2021   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

wallpapercave.com

Tataplah langit biru yang indah, pasti engkau merindu terbang dan menggapainya. Untuk membawa segala problema kepada sang mentari di waktu siang. Yah, kepada mentari untuk diadili, mana yang layak dibakar dan mana yang layak diubah menjadi permata. Atau mungkin engkau hanya ingin rebah di pangkuan sang awan putih nan tulus, untuk melepas lelah sambil dibelai angin sepoi-sepoi, lalu bermimpi indah tentang masa depan.

Tataplah langit biru, yang dikala malam menjadi kelam. Engkau tetap merindu terbang ke langit, karena yakinmu hitam kelam hanya sementara, tetapi langit tetap akan terlukis biru di esok pagi. Terbanglah,  untuk memeluk rembulan atau mencumbu gemerlap bintang.  Atau hanya  untuk bercerita dengan rembulan tentang indahnya sejuta purnama yang telah lewat, lalu membujuknya supaya hadir setiap hari. 

Hingga tiba pagi, langit kembali biru. Tataplah. Bahwa langit biru adalah tentang harapan, semangat dan cinta. Tersenyumlah kepada biru. Kepada langit biru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline