Lihat ke Halaman Asli

Meidy Y. Tinangon

Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

Namaku Takhta

Diperbarui: 28 November 2020   01:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namaku Takhta, tercipta dari Sang Langit yang berlimpah daulat dan kuasa
Kata orang, Aku adalah mahluk cantik nan seksi yang menjadi rebutan politisi 

Namaku Takhta, malam ini aku menangis, karena janji tak kunjung lunas
Mereka hanya mengucap seribu diksi rayuan, yang lenyap ketika mahkotaku direbut 

Namaku Takhta, malam ini aku merindu, kepada sebuah cinta sejati yang berakar di hati
Cinta yang kan membawaku kesudut negeri meresapi nyanyian pilu insan-insan terpinggirkan  

Namaku Takhta, esok pagi aku berharap, mentari kan terbit bersama cinta
Supaya aku kan bercinta
bersama keadilan,
bersama kebenaran,
bersama kejujuran,
bersama kesetaraan,
bersama kemakmuran dan
bersama damai sejahtera 

Karena,
untuk keadilan aku terlahir
demi kebenaran aku tercipta
kepada kejujuran aku mengabdi
dengan kesetaraan aku bersahabat
untuk kemakmuran aku memerintah
dalam damai dan sejahtera aku mencinta 

Begitulah sesungguhnya,
karena namaku Takhta, yang tercipta dari Sang Langit

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline