Lihat ke Halaman Asli

Meidy Y. Tinangon

Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

Sajak Arus Bawah

Diperbarui: 4 Oktober 2020   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

stuartrichardson.com

Bukan di bawah tanah, namun di kedalaman samudera. Mengada sebuah arus
Bukan di permukaan lautan lepas, sehingga mata telanjang mampu menerawang  
Bukan di gemuruh ombak. Bukan juga di gelombang pasang dan tsunami
Samudera teduh tenang bukan tanpa ancaman 

Bukan di istana, tapi mungkin di bawah fondasi istana
Bukan di singgasana, hanya di lorong gelap tak bertuan  
Bukan di hotel berbintang, mungkin hanya di gubuk usang
Manusia-manusia yang meradang oleh luka kekuasaan 

Kami hanya butuh sebuah cinta yang tulus dan sentuhan kasih
Kami hanya butuh nada-nada persahabatan dan gong keadilan
Kami hanya akan bersenandung lagu kemesraan, bukan elegi duka di lautan lepas
Jika kami merasakan getaran cinta, kebenaran dan keadilan

Sebab bukan hanya untuk yang di atas engkau menyandang mahkota
Sebab bukan untuk dirimu engkau mengabdikan diri
Sebab kami yang mengantarkan engkau di kursi empuk itu  
Titanic tak berdaya pada sang alam 

Salam dari kami yang tak nampak di permukaan
Namun mampu mengguncang perahu di permukaan

Salam dari kami yang sering terlupakan  
Tertanda. Arus bawah....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline