Lihat ke Halaman Asli

Meidy Y. Tinangon

Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

Elegi Kepada Tawarik Sebuah Firdaus di Eden

Diperbarui: 3 Oktober 2020   22:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Eden" ---online library - JW.org dalam tularin.com 

*Sebuah Sajak Tentang Keutuhan Ciptaan 

Pada mulanya adalah Firman,
yang mencipta sebuah tawarik suci
Tentang sebuah kisah penciptaan 

Ketika tanah menjadi manusia,
yang padanya dihembuskan nafas,
dan terciptalah sebuah hayat 

Ketika rusuk seorang perjaka
menjelma menjadi bidadari
Perempuan penolong yang sepadan

Ketika Sang Khalik
melukis firdaus di Eden
dan sepasang insan menikmati indahnya

Setelah dipentaskan sebuah episode keserakahan
tentang buah di pohon terlarang
dan sepasang insan yang telanjang 

Air mata Sang Khalik  membanjiri firdaus
Kesedihan yang bercampur amarah!
Sepasang insan terusir pergi dari firdaus kudus 

Kini, di firdaus eden yang maha luas
Hujan berwajah masam dan banjir air mata
mengiring kidung elegi kepada tawarik kekelaman 

Utuhnya sekelompok ciptaan
hanya setitik asa tentang air di padang gurun
tentang tawarik berwajah murung 

Elegi kepada episode tawarik kekinian
tentang keserakahan dan nafsu
Kapan dan dengan apa akan diakhiri ?

"Kapanpun asal kau mau, dengan apapun asal kau bijak "
Terdengar bisikan dari sorga, diiringi nada rintih air mata
Air mata elegi kepada tawarik sebuah firdaus di Eden yang baru

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline