Lihat ke Halaman Asli

Meidy Y. Tinangon

Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

Gereja Tua dan Tubuh-tubuh yang Terkapar

Diperbarui: 30 September 2020   07:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

artnet.com

Aku melihat sebuah gedung tua di sudut kota
Renta takberdaya
Rapuh tanpa mahkota  
Hanya ada sepotong senyum
dan sisa-sisa keagungan
Gereja tua tak mampu bersolek,
hanya mampu berdiri
menatap hiruk pikuk kota
Jantung berdetak kencang
saban buldoser angkuh lewat  

Di sudut jalanan
tubuh-tubuh terkapar
Lapar
Lesu
Luka
Lara
Menanti detik-detik penghabisan
Mereka tak mengenal gereja tua itu
Pun gedung-gedung sakral lainnya
Mungkin mereka atheis 

Tuan besar lewat tanpa menatap
Mobil mewah hampir mencabut nyawa
Tubuh-tubuh tak berdaya
Hanya mampu berharap
dan tetap terkapar
Lapar
Lesu
Luka
Lara 

Lalu, aku melihat
manusia renta, tertatih bertopang tongkat
mendekati tubuh-tubuh yang terkapar  
Mulut tua dan ompong mengucap kata
Wajah renta tengadah ke langit
Sesuap nasi
Segelas air
Setitik harap
Seberkas cahaya
Membangkitkan tubuh-tubuh yang terkapar itu
Meskipun...... mereka tak saling mengenal 

Gereja tua keluar dari ketenangan masa tuanya
Dia kukuh pada panggilannya
Sebab kepada dunia dia mengada
Kepada gelap dia bercahaya
Kepada tubuh-tubuh terkapar tak dikenal dia mencinta
dan membuktikan cinta sejati itu memang buta




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline