Kampus biru, di kala itu
Dari kampung menuntut ilmu
Anak kampung bukan kampungan
Modal semangat menggapai cita
Di kampus biru semuanya bermula
Sebuah pencarian di jalan asa
Tentang masa depan cita
Juga tentang labuhan cinta
Di kampus biru, pada mulanya
Para senior berperan sutradara dan juga aktor
Sebuah drama berjudul "pelonco"
Episode awal dunia baru pada junior
"Hak hidup anda ada pada kami!"
Begitu kata kakak senior,
Bagai malaikat pencabut nyawa
Suaranya galak, tatapnya tajam
Di kampus biru, datang menuntut ilmu
Mengapa kami tiada berdaya
Ingin meronta, tiada kuasa
Ingin pulang, tiada jalan
Namun kemudian, ada saat kusadari
Semua hanya sandiwara penuh makna:
"Bahwa hidup adalah perjuangan dan kebersamaan adalah nilai juang.
Bahwa di ujung jalan derita, selalu ada jendela asa dan gerbang kemenangan"
Nostalgia di kampus biru
Mengenangnya adalah semangat
Menuliskannya adalah makna
Nostalgia yang menghentar kekinian cita dan juga cinta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H