Lihat ke Halaman Asli

Meidy Y. Tinangon

Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

Pikir 3 Kali Sebelum Berutang

Diperbarui: 9 Agustus 2020   21:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

vectorstock.com

"Pikir 3 kali sebelum berutang!"

Mengapa demikian? 

Karena berutang menimbulkan beban bukan hanya di pundak, tetapi beban di dompet, juga beban di hati. Hehe, pendek kata berutang itu berat. Meskipun di lain pihak, berutang adalah solusi.

Lalu, mengapa 3 kali? Ini bukan peribahasa. Menurut hemat saya sebelum memutuskan untuk berutang, 3 langkah berpikir dan menimbang berikut ini perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk berutang.   

Pertama, haruskah Kita berutang?

Perlukah memikirkan urgensi berutang? Ya, harus dong! Kecuali jika berhutang adalah profesi, tak perlu pikir panjang, memang harus berutang. Sayang sekali, tak ada profesi berutang. Hehehe

Langkah awal sebelum berutang adalah memikirkan terlebih dahulu, mengapa harus berutang? Ini tentang urgensi, penting atau tidak penting, mendesak atau tidak. Jika masih ada jalan lain, atau jika masih bisa bersabar dan bertahan hidup tanpa berutang, tak usahlah. 

Barangkali ada jalan lain, misalnya ada harta yang bisa digadaikan atau dijual, atau ada orang yang bisa membantu dana tanpa syarat dikembalikan, maka berhutang  belum menjadi urgensi kita.

Jika sudah ditimbang-timbang, tak ada solusi atau alternatif lain lagi untuk mengatasi kebutuhan finansial, maka silahkan putuskan untuk berutang. 

Kedua, kepada siapa Kita akan berutang?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline