Lihat ke Halaman Asli

Meidy Y. Tinangon

Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

Madah Syukur dalam Duka Nestapa

Diperbarui: 9 Juli 2020   07:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi || mymcmedia.org

Hari ini langit terasa mendung, ruang  hidup serasa kelam, meskipun cahya sang fajar begitu jelas jatuh ke bumi.  Kidung duka lara mengalun sendu, isak tangis tak terhalau, gambaran kepedihan hati ketika memandang sosok seorang lelaki tercinta yang dulunya  gagah perkasa dalam juang kembara hidup, kini terbaring kaku tak berdaya, tanpa napas apalagi kata.

Manusia mana yang tiada berduka di kala berpisah dengan kekasih hati?
Manusia mana yang tiada bersedih di kala di tinggal yang tercinta?

Benar, tiada yang dapat menghalangi duka, sedih dan air mata kami  
Namun, tiada jua yang dapat menghalangi kami untuk tetap mengungkap narasi cinta dalam madah syukur dan bahasa  kasih, karena cinta kami abadi di dunia fana hingga ke surga kekal  

Madah syukur, ungkapan kasih terkenang cinta pada lelaki sejati, suami yang setia  
Masih terkenang kita bersama memadu cinta di jalan berliku  
Masih terkenang dalam juang mu di tengah ancaman sengatan  listrik tegangan  tinggi, dengan gagahnya lelaki sejati bertarung nyawa memutar turbin cahaya kehidupan  
Masih terkenang kisah imanmu, kau selalu berpaut pada Sang Khalik dalam doa dan keluh serta sujud syukur  

Madah syukur, ungkapan kasih kepada sosok seorang ayah terbaik  
Masih terkenang jerih juangmu untuk tumbuh kembang buah hatimu  
Masih mengiang narasi didikanmu tentang kejujuran dan semangat, harta berharga untuk anak dan cucu  
Masih terkenang teladanmu tentang berbagi kasih dalam ketulusan kepada sesama  

Sejuta alasan bagi kami untuk kidungkan madah syukur, sekalipun dalam lembah kelam duka nestapa  
Terima kasih Tuhan untuk anugerah  seorang lelaki sang fajar hidup, suami tercinta, ayah terbaik  
Kami berduka, dia yang tercinta pergi meninggalkan kami, namun kami bersyukur jejak hidup dan cintanya tetap membekas di hati kami, menjadi fajar kekal kehidupan  

Selamat menuju keabadian lelaki tercinta  
Selamat menikmati tempat terbaik bersama Tuhan di surga sana, tempat dimana kita pasti bertemu lagi .....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline