Akhirnya, dalam gelisah tiada tara
dan dilema tak bernada
Aku mengetuk palu keputusan:
"ku akan tetap bersamamu"
Terlalu sakit raga ini untuk meninggalkanmu
Dirimu telah menjadi nadi hidupku
Setiap detak nadi ini, ada nada indah suaramu,
melantumkan syair inspirasi hidup
dalam buah kalam sang dekar kata
Terlalu menyayat hati untuk meninggalkanmu
ketika cinta tak mau beranjak,
mencumbu kata, menghisap makna
Bisakah cinta berpisah dari raga?
Itu sama artinya bunuh diri!
Hati adalah organ pembawa hidup
Tak tega meninggalkanmu
Setelah ruang kenal dalam gawai
makin mendekatkan kita
Tak tega meninggalkanmu
Meskipun waktu tak bersahabat,
dan berkukuh membangun tembok pemisah
Tak tega meninggalkanmu,
Kompasiana dan Kompasianer....
Salam Beyond Blogging
Salam cinta literasi inspirasi
***
Kompasiana, 060620 [sebuah versi fiksiana dari konten: WFH-SAH Berakhir, Selamat Tinggal Kompasiana?]
Terimakasih untuk para Kompasianer yang selalu memotivasi dan menginspirasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H