Masa stay at home dan work from home membuat kita kehilangan momentum yang biasanya kita lakoni. Bertatap muka langsung dengan rekan kerja di kantor, ngumpul bareng sambil ngopi di cafe dengan keluarga, teman atau relasi bisnis hingga menerima ucapan selamat langsung dari teman-teman saat kita berulang tahun.
Memang kita masih bisa berkomunikasi, misalnya dengan saling berkirim pesan, bercakap via telepon, ataupun bercakap sambil saling menatap via video call. Untuk WFH, hampir setiap instansi dan organisasi sekarang semakin akrab dengan aplikasi yang dirancang untuk virtual meeting.
Namun demikian untuk keperluan tertentu, kita tak hanya bisa berharap dari percakapan telepon dan berkirim pesan teks maupun audio, misalnya apa yang dilakukan teman-teman saya ketika hendak memberikan surprise di ulang tahun saya kemarin. Settingnya adalah ucapan selamat ultah secara kolektif, karenanya dipilih media penyampaian lewat video. Konsekwensinya, perlu ada sutradara yang mengatur setting dan peran, perlu ada editor yang mengumpul video dari berbagai penjuru. Perlu usaha!
Salut untuk teman-teman saya, para Ketua Divisi dan Kasubag Hukum KPU se- Sulawesi Utara, mereka mengatur strategi, merekam ucapan selamat masing-masing, menyatukan video, editing dan upload di sosmed kemudian tag namaku. Ah, benar-benar perlu kreatifitas dan kerja keras.
Hasilnya, pagi-pagi ketika membuka akun facebook dan whatsApp jadilah video itu sebagai surprise, mengejutkan, tak terduga. Tak hanya sampai disitu, sayapun terharu, mata saya berkaca-kaca ketika menonton video kiriman teman-teman. Menambah keharuan dari ucapan-ucapan by text. Video tersebut saya abadikan di akun youtube berikut ini. Video pertama adalah hasil karya sobatku Sari and husband.
Ada juga yang sekedar merekam video ucapannya dan mengirim ke facebook seperti kawan saya Ismail via akun facebooknya. Klik: VIDEO FB ISMAIL MOBILIU .
Atau yang mengirim via pesan WhatsApp seperti kiriman sobat Devita berikut ini
Juga kiriman video sobat Yusuf dan Yurnie setelah olahraga pagi.
Ada juga dari pak Penatua Daud Apeles, komisioner KPU Manado. Kali ini nuansa rohani.