Nehemia, ku baca penggalan kisahmu
dari Kitab Suci yang berselimut debu,
kau hadir dalam gumul derita bangsamu
seperti kami dalam gumul pandemi
Nehemia, dalam jabatan muliamu
nuranimu masih bergetar,
memompa keluar air mata
tanda sedih dan empati
terhadap derita anak bangsa
Tak seperti sebagian dari kami
hanya mampu memompa kata saling tuding,
kata perlawanan dan telunjuk salahkan sesama
Nehemia, dalam sedihmu
kau berpuasa dan berdoa
Agungkan Allah Sang Pencipta, Maha Kuasa
sambil mohon ampunan dosa,
dan selamat bangsamu
Adakah kami demikian,
dalam kekinian gumul bangsa kami?
Baiklah kami belajar darimu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H